Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menjamin ketersediaan bahan pokok di tengah ancaman kekeringan akibat panas ekstrem atau El Nino. Harga pangan juga dipastikan akan stabil ke depannya, mengingat situasi ekonomi sekarang secara umum stabil.
"Kita memang ada El Nino, yang menyebabkan banyak negara sekarang melarang makanannya untuk diekspor, apalagi ada (konflik) Russia Ukraina, tetapi kita syukuri inflasi kita kemarin Juni 3,6, artinya harga-harga stabil, semua stabil," jelas Zulhas dalam keterangannya, Jumat (18/8/2023).
Ia menjelaskan pemerintah telah menyiapkan cadangan beras untuk mempersiapkan dampak El-Nino, seperti gagal panen yang berpotensi mengebabkan pasokan beras langka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Stok beras kita cukup ada 1,3 (juta ton), walau kita ingin banyak lagi, Bappanas lagi cari tambahan, tapi cukup besarkan 1,3 (juta ton), karena itu harga di pasar terkendali, telur turun, ayam turun, cabe dan seterusnya," tambah Zulhas.
Ia mengingatkan kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak melakukan panic buying.
"Jadi masyarakat tenang, tidak usah stok berlebihan, karena ketersediaan bahan pokok aman. Beras bulog 1,2 juta stoknya. Saya kira soal makanan, kita terjaga dan harganya," pungkasnya.
Kemudian terkait impor daging, Mendag mengatakan sedang berupaya mencari negara supplier baru, sehingga tidak terlalu bergantung kepada Australia. Negara eksportir yang potensial yang diincar seperti Amerika Latin dan Afrika.
"Memang soal ini kan kita (impor daging) dari Australia, berikutnya kita (usahakan) ada tambahan yang lain, sehingga harganya bisa bersaing. Kalau satu negara sajakan harganya diatur, beli dagingnya mahal, makanya sumbernya diperbanyak," ungkap Zulhas.
"(Sumbernya) bisa Amerikan Latin, bisa dari Afrika, Eropa, di Amerika Latin ada Brazil, dan lain-lain," jelasnya.
(ada/rrd)