Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan saat ini pemerintah sedang menjajaki untuk mengimpor daging sapi dari Amerika Latin, Eropa, hingga Afrika. Hal ini dilakukan demi supplier baru, sehingga tidak terlalu bergantung kepada Australia.
"(Sumbernya) bisa Amerikan Latin, bisa dari Afrika, Eropa, di Amerika Latin ada Brasil, dan lain-lain," jelasnya, Jumat (18/8/2023).
Zulhas mengatakan mencari negara lain untuk impor daging sapi ini dilakukan juga agar harga tidak diatur dari satu negara importir saja.
"Memang soal ini kan kita (impor daging) dari Australia, berikutnya kita (usahakan) ada tambahan yang lain, sehingga harganya bisa bersaing. Kalau satu negara sajakan harganya diatur, beli dagingnya mahal, makanya sumbernya diperbanyak," ungkap Zulhas.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan berkunjung ke Brasil untuk melanjutkan kemitraan di bidang kehutanan. Dalam kunjungan itu, Luhut membicarakan kerja sama pengembangan peternakan dan pengadaan sapi di Indonesia.
"Selain kerja sama di bidang lingkungan, kami juga membicarakan kerja sama pengembangan peternakan dan pengadaan daging di Indonesia," kata Luhut di Instagram pribadinya @luhut.pandjaitan, dikutip Selasa (15/8/2023).
Luhut mengatakan, ada kesepakatan jika Indonesia tidak hanya mengimpor daging sapi saja, tetapi sapi pejantan dan anak sapi. Nantinya sapi hidup itu akan dikembangbiakkan dalam negeri untuk meningkatkan kualitas peternakan sapi di Indonesia.
Sebelumnya lagi, dalam unggahan di Instagram @luhut.pandjaitan, Rabu (12/7/2023), Luhut mengungkapkan kehadirannya ke Afrika Selatan adalah untuk memberikan kabar bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menghadiri KTT BRICS. Dalam pertemuan Luhut bilang Indonesia mau mengimpor sapi dan kedelai dari Afrika Selatan.
Dia bilang nantinya Indonesia akan menekan kesepakatan terkait impor sapi dan kedelai dengan Afrika Selatan di KTT BRICS. Rencananya, Indonesia melakukan impor 50.000 ekor sapi dan 300.000 ton kedelai.
"Dalam KTT ini nantinya diharapkan akan terjadi kesepakatan terkait impor sapi dan kedelai yang akan ditandatangani pada saat kunjungan ini. Sebagai langkah awal, kami sedang mengeksplorasi potensi kerja sama impor 50.000 ekor sapi dan 300.000 ton kedelai dari Afrika Selatan," ujar Luhut.
Menurutnya impor ini mutlak dilakukan mengingat harga daging sapi yang semakin meningkat serta prediksi dari Kementerian Pertanian yang mencatat bahwa Indonesia masih membutuhkan 40% komoditas daging sapi. Selain itu kebutuhan 3 juta ton kedelai di dalam negeri juga harus dipenuhi.
(ada/rrd)