Hong Kong Minat Gabung RCEP, Mendag: Kita Perjuangkan!

Hong Kong Minat Gabung RCEP, Mendag: Kita Perjuangkan!

Ilyas Fadilah - detikFinance
Minggu, 20 Agu 2023 21:15 WIB
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan di acara ASEAN Semarang
Foto: Ilyas Fadilah/detikcom
Jakarta -

Menteri ekonomi se-ASEAN mengadakan pertemuan dengan Hong Kong, China Consultation dalam rangkaian ASEAN Economic Ministers (AEM) ke-55. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan, Hong Kong tertarik bergabung dengan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) atau perjanjian perdagangan bebas yang melibatkan ASEAN dan negara mitra.

RCEP melibatkan sepuluh negara anggota ASEAN yaitu Brunei, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam, dan lima negara mitranya Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, Australia, Selandia Baru. Zulhas menyebut siap memperjuangkan minat Hongkong bergabung dengan RCEP.

"Indonesia mengapresiasi minat Hong Kong untuk bergabung dengan RCEP. Kita tadi kita catat, dia ingin bergabung dengan kita. Nanti kita perjuangkan bareng-bareng," katanya di sela-sela rangkaian AEM ke-55 di Semarang, Minggu (20/8/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Zulhas, ketertarikan Hong Kong tersebut bukannya tanpa alasan. Menurutnya RCEP mengintegrasi seluruh potensi yang ada di ASEAN, terlebih kawasan ini kini menjadi tujuan para investor.

"Tadi kan sudah dikatakan ASEAN menjadi epicentrum of growth. Orang mau investasi ke sini, dagang ke ASEAN. Semua ASEAN sekarang. Dunia melihat ASEAN dan semua mau kemari. Dan RCEP ini kan integrasi seluruh potensi yang ada di ASEAN," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Zulhas menambahkan, pertemuan AEM dengan Hong Kong membahas kerja sama perdagangan dan investasi. Serta memaksimalkan potensi yang dimiliki Hong Kong sebagai salah satu hub penting dalam perdagangan internasional.

"Mengumumkan selesainya perundingan Protokol Pertama untuk Mengubah Persetujuan Perdagangan Bebas ASEAN-Hong Kong, China/AHKFTA terkait aturan khusus beberapa barang(Product Specific Rules/PSR), yang akan segera ditandatangani oleh ASEAN dan Hong Kong," tambah Zulhas.

AEM dan Hong Kong juga membahas program Kerja Sama Ekonomi dan Teknis yang diharapkan yang diharapkan bisa meningkatkan kapasitas peaku usha di ASEAN, termasuk Indonesia. Selin bertemu dengan Menteri ASEAN, Hong Kong juga mengadakan pertemuan bilateral dengan Indonesia.

"Membahas upaya peningkatan perdagangan bilateral, khususnya dalam meningkatkan ekspor Indonesia ke Hong Kong. Kedua Hong Kong dan Indonesia telah menandatangani 15 Nota Kesepahaman (MoU)bidang perdagangan, keuangan, dan teknologi di Jakarta pada Juli 2023 yang diharapkan makin memperkuat hubungan kerja sama kedua pihak," tambah Zulhas.

Kedua negara juga sepakat akan mengoptimalkan pemanfaatan ASEAN-Hong Kong, China FTA(AHKFTA) untuk meningkatkan perdagangan Indonesia dan Hongkong. Sebelumnya, diselenggarakan juga Pertemuan Konsultasi Para Menteri Ekonomi ASEAN (AEM)-Kanada ke-12.

Pertemuan itu mengesahkan target baru penyelesaian perundingan ASEAN-Canada Free Trade Agreement (ACAFTA) pada tahun 2025. Kanada dipimpin Menteri Promosi Ekspor, Perdagangan Internasional, dan Pembangunan Ekonomi Kanada, Mary Ng.

"Hari ini pertemuan ke-6 adalah konsultasi para menteri ekonomi ASEAN dengan Kanada yang ke-12. Pertemuan ini berhasil mengesahkan target baru, yaitu penyelesaian perundingan ACAFTA pada 2025 dan arahan agar perundingan semakin dintensifkan," ujar Zulhas.

Mendag Zulkifli Hasan memaparkan, pertemuan konsultasi AEM dan Kanada membahas pemulihan ekonomi, khususnya penguatan rantai pasok; ekonomi digital; ketahanan pangan; dan pembangunan berkelanjutan. Pertemuan Konsultasi AEM-Kanada didahului dengan konsultasi AEM dengan Canada-ASEAN Business Council (CABC). Pertemuan tersebut membahas implementasi proyek kerja sama dan rekomendasi CABC untuk 2023.

Pengesahan target baru ACAFTA merupakan usulan dari Komite Perundingan Perdagangan (Trade Negotiation Committee/TNC). Hingga saat ini TNC telah melakukan lima kali pertemuan yang terdiri dari empat pertemuan reguler dan satu pertemuan khusus. Pertemuan TNC selanjutnya direncanakan digelar pada 25-29 September 2023 secara fisik di Bali, Indonesia.

(ily/rrd)

Hide Ads