Myanmar Tak Hadiri Pertemuan Menkeu & Bos Bank Sentral ASEAN di Jakarta

Anisa Indraini - detikFinance
Senin, 21 Agu 2023 15:10 WIB
Foto: REUTERS/Edgar Su
Jakarta -

Rangkaian pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral ASEAN (AFMGM) ke-2 akan berlangsung 22-25 Agustus 2023 di Jakarta. Perwakilan dari Myanmar dipastikan tidak hadir karena kondisi negaranya sedang berkonflik.

Kepala Pusat Kebijakan Regional dan Bilateral Kementerian Keuangan Yogi Rahmayanti mengatakan AFMGM hanya akan diikuti oleh perwakilan dari 9 negara ASEAN, tidak termasuk Myanmar. Negara itu sedang menghadapi krisis domestik yang kompleks tidak hanya meliputi aspek politik-keamanan, melainkan juga dimensi sosio-ekonomi kehidupan sehari-hari masyarakat.

"Nanti akan dihadiri oleh 9 prinsipal dari negara-negara ASEAN kecuali dalam hal ini Myanmar ya. Seperti kita ketahui, Myanmar ada krisis di dalam negeri, ada konflik sehingga tidak akan hadir prinsipalnya," kata Yogi dalam media briefing di Talaga Sampireun, Jakarta, Senin (21/8/2023).

Di sisi lain, Timor Leste yang akan bergabung sebagai anggota di ASEAN bakal hadir sebagai pengamat (observer). Beberapa lembaga keuangan internasional juga akan menghadiri AFMGM di Jakarta seperti Bank Dunia (World Bank), Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF), dan Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB).

"Kemudian kita juga mengundang The ASEAN+3 Macroeconomic Research Office (AMRO), itu akan hadir juga. Kemudian juga akan dihadiri oleh presiden dari REA research institute di Jakarta. Nanti mungkin ada mitra-mitra lain yang akan hadir," beber Yogi.

Selain itu, mitra negara lain juga akan hadir dalam pertemuan AFMGM yakni Australia yang diwakili oleh Deputy Treasurer untuk mengikuti rangkaian pertemuan.

"Deputi dari keuangan dan deputi dari bank sentral akan mengadakan pertemuan, salah satunya bertemu dengan Australia. Kemudian di ASEAN juga akan hadir dari European Union," tambahnya.

Ada 3 agenda prioritas dalam AFMGM d Jakarta. Pertama, topik recovery-rebuilding yang akan mendorong pemulian ekonomi kawasan pasca Pandemi COVID-19 dan memastikan stabilitas serta ketahanan ekonomi dan keuangan.

Kedua, ekonomi digital. Isu yang dibahas terutama meningkatkan konektivitas sistem pembayaran, mempromosikan literasi keuangan digital dan perekonomian yang inklusif. Negara ASEAN akan membicarakan terkait roadmap untuk menghubungkan sistem pembayaran negara-negara anggota ASEAN.

Ketiga, negara ASEAN juga akan membahas isu ekonomi berkelanjutan. Isu ini utamanya terkait transisi sektor keuangan untuk mendukung keuangan berkelanjutan dan ekonomi hijau.




(aid/das)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork