Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengintegrasikan layanan digital pajaknya, Sambara (Samsat Mobile Jawa Barat) ke dalam super apps Jawa Barat Sapa Warga. Hal ini dilakukan untuk memberi kemudahan sekaligus kepuasan bagi masyarakat yang harus membayarkan kewajiban pajak kendaraan bermotornya.
Diketahui, Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Jabar telah gencar menghadirkan digitalisasi pajak untuk kendaraan bermotor sejak tahun 2014. Hal ini dilakukan untuk mempermudah masyarakat membayar pajak dan meningkatkan pendapatan daerah dengan berbasis kepada digitalisasi layanan.
Pengembangan digitalisasi pertama kali dilakukan melalui e-samsat. Pada 2014, Bapenda Jabar berinovasi menghadirkan aplikasi Sambara (Samsat Mobile Jawa Barat) yang secara terus menerus diperbaharui tools-nya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada 2019, Sambara memiliki fungsi yang mempermudah pembayaran pajak melalui beberapa cara, seperti marketplace, QRIS, bank, dan lainnya. Kini, layanan Sambara pun terintegrasi dalam Sapa Warga yang menjadi super apps milik Pemprov Jabar.
Ketua TP PKK Jabar Atalia Praratya mengungkapkan ada banyak sekali aplikasi di seluruh Indonesia, untuk itu pihaknya melakukan integrasi layanan ke dalam super apps mengingat pentingnya kebutuhan masyarakat untuk mengakses berbagai layanan pemerintahan dengan mudah.
"Di dalam aplikasi Sapa Warga kita ini banyak aplikasi. Tidak hanya terkait pembayaran pajak kendaraan bermotor, kita juga bisa mencari lowongan pekerjaan, informasi PPDB juga bisa di situ, terkait beasiswa juga ada, dan lain sebagainya," papar Atalia dalam keterangannya.
"Jadi penting sekali masyarakat mengetahui hadirnya Sapa Warga yang bisa diakses seluruh Masyarakat Jabar untuk kemudahan mereka. Saya minta bantuan juga untuk media menginformasikan ini, bahwa kita punya satu aplikasi yang bisa mengakses banyak hal di sini," imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Bapenda Jabar Dedi Taufik menjelaskan integrasi layanan Sambara ke dalam Aplikasi Sapa Warga bakal mempermudah masyarakat untuk membayar pajak.
"Jadi tidak perlu lagi melakukan pembayaran ke Samsat, cukup di handphone saja. Yang paling utama, bagaimana kita meningkatkan kepuasan wajib pajak melalui pendekatan digitalisasi itu," ungkapnya.
Menurutnya, di era 4.0 yang serba digital saat ini, pihaknya harus mendekatkan layanan dan memberikan kepuasan kepada wajib pajak. Sebab customer satisfaction atau kepuasan wajib pajak menjadi kunci.
"Nah di situ Bapenda harus memposisikan kehadiran bahwa government itu harus hadir dan mendekatkan diri kepada wajib pajak (WP)," ujarnya.
Ia mengungkapkan digitalisasi juga membantu pihaknya mendata dan menjaring pendapatan pajak kendaraan bermotor dengan mudah. Tercatat, jumlah pembayaran pajak kendaraan bermotor terus meningkat setiap tahunnya sejak diberlakukan digitalisasi ini. Bahkan, angkanya mencapai 700 ribu kendaraan saat ini.
(ncm/ega)