Agenda Menteri Ekonomi ASEAN atau ASEAN Economic Ministers (AEM) ke-55 di Semarang dilanjutkan dengan pertemuan AEM-East Asia Summit (EAS) ke 11. EAS diisi 10 negara ASEAN dan 8 mitranya, termasuk Australia, China, India, Jepang, Selandia Baru, Rusia, Korea Selatan, dan Amerika Serikat.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) selaku AEM Chair mengatakan, isu perang Rusia-Ukraina diangkat dalam pertemuan tersebut. Namun tidak ada kesepakatan yang dicapai pada pernyataan media bersama.
"Tadi yang dengan East-Asia Summit karena ada Rusia, Amerika, Jepang, selalu kalau diangkat isu geopolitik, isu Rusia perang kan pasti kita tidak bisa sepakat. Nggak ada konsensus, satu ingin cepat berakhir, yang lain beda," kata Zulhas di Padma Hotel Semarang, Senin (21/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Diangkat juga tadi Rusia dan Ukraina, oleh karena itu tidak ada kesepakatan. Oleh karena itu tadi saya yang menyampaikan pernyataan," tambahnya.
Adapun pertemuan itu turut membahas perkembangan ekonomi di kawasan regional dan global, perubahan iklim dan pengembangan dunia usaha termasuk UMKM. Pertemuan itu juga menekankan perlunya kerjasama nyata antar negara untuk menghadapi tantangan ekonomi Kawasan regional dan global.
Selain dengan AEM-EAST, ada juga pertemuan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP). Zulhas menyebut ada kesepakatan untuk melanjutkan penyusunan Prosedur Aksesi RCEP bagi negara- negara yang berminat untuk bergabung. Sebelumnya Hong Kong sudah menyatakan minat untuk bergabung RCEP.
"Jadi selain yang ada, yaitu ASEAN, Australia, Jepang, Korea Selatan, dan Tiongkok, kalau ada yang bergabung lagi dipersilakan," tuturnya.
Agenda lainnya adalah penandatanganan Protokol Perubahan Kedua Persetujuan Pendirian Kawasan PErdagangan Bebas ASEAN-Australia-Selandia Baru (2nd Protocol to Amend AANZFTA). Ada 3 bab baru terkait UMKM, perdagangan dan pembangunan berkelanjutan, serta pengadaan barang dan jasa pemerintah.
Beberapa manfaat 2nd Protocol to Amend AANZFTA bagi Indonesia antara lain meningkatkan kelancaran arus perdagangan barang dan jasa bagi Indonesia ke pasar ASEAN, Australia, dan Selandia baru.
"Membuka area kerja sama, pertukaran informasi dan peningkatan kapasitas pada UMKM, pengadaan barang/jasa pemerintah serta perdagangan dan pembangunan yang berkelanjutan," tambah Zulhas.
AANZFTA juga memberikan peluang bagi pelaku usaha dan investor Indonesia dengan peningkatan akses pasar sektor perdagangan jasa dan investasi, memberikan fasilitas dan iklim usaha serta perlindungan konsumen.
(ily/hns)