Pernah Buka Katering, Ini Profil Bos Wagner yang Tewas di Pesawat Jatuh

Pernah Buka Katering, Ini Profil Bos Wagner yang Tewas di Pesawat Jatuh

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Kamis, 24 Agu 2023 12:30 WIB
Wagner mercenary chief Yevgeny Prigozhin leaves the headquarters of the Southern Military District amid the groups pullout from the city of Rostov-on-Don, Russia, June 24, 2023. REUTERS/Alexander Ermochenko
Foto: REUTERS/Alexander Ermochenko
Jakarta -

Bos kelompok tentara bayaran Wagner, Yevgeny Prigozhin, dilaporkan tewas dalam insiden pesawat jatuh di wilayah Tver, Rusia. Kecelakaan ini terjadi dua bulan setelah Prigozhin bersama Wagner melancarkan pemberontakan bersenjata di Rusia.

Terlepas dari itu, Prigozhin sendiri merupakan sosok pengusaha yang cukup dikenal di Rusia. Sebelum membentuk kelompok tentara bayaran, ia sempat mengelola usaha katering yang sangat besar.

Melansir dari CNN, Kamis (24/8/2023), Prigozhin pertama kali membuka usaha katering saat ia baru dibebaskan dari penjara atas kasus perampokan di Rusia. Kala itu katering miliknya sering menjadi vendor dalam acara-acara pemerintahan hingga pesta ulang tahun Presiden Rusia Vladimir Putin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak berhenti di sana, usaha katering miliknya juga sering diminta Putin untuk menyediakan makan malam bersama para pemimpin negara yang berkunjung ke Rusia, termasuk Presiden AS George Bush dan Jacques Chirac dari Prancis. Karenanya Prigonzi sering disebut-sebut sebagai 'koki pribadi' Putin.

Seiring berjalannya waktu, Prigozhin juga sempat memenangkan tender penyedia makanan untuk para tentara Rusia. Keberhasilannya ini membuatnya jadi semakin kaya dan mendapat gelar 'orang dalam' Kremlin.

ADVERTISEMENT

Barulah pada 2014, ia baru mendirikan kelompok tentara bayaran Wagner untuk mendukung pasukan separatis pro-Rusia di timur Ukraina. Kala itu kelompok ini sering disebut-sebut sebagai 'kelompok bayangan' Rusia.

Berdasarkan penelusuran CNN, Wagner banyak beroperasi di Republik Afrika Tengah, Sudan, Libya, Mozambik, Mali, Ukraina, dan Suriah. Hanya dalam beberapa tahun kelompok tentara bayaran ini semakin dikenal walaupun memiliki reputasi yang buruk dan sering dikaitkan dengan berbagai pelanggaran hak asasi manusia.

Meskipun tentara bayaran ilegal di Rusia, namun Grup Wagner yang dipimpin Prigonzi terdaftar sebagai perusahaan pada tahun 2022 dan membuka markas baru di St Petersburg.

Lihat Video: Respons Joe Biden soal Kecelakaan Pesawat yang Diduga Berisi Bos Wagner

[Gambas:Video 20detik]



(fdl/fdl)

Hide Ads