Apa Itu BRICS yang Sidangnya Dihadiri Jokowi Hingga Putin?

Apa Itu BRICS yang Sidangnya Dihadiri Jokowi Hingga Putin?

Dike Rani Feirisa - detikFinance
Jumat, 25 Agu 2023 15:19 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) melanjutkan kunjungan kerjanya di Afrika dengan berkunjung ke Afrika Selatan, Kamis (24/8/2023). Di Afrika Selatan, Jokowi menghadiri KTT BRICS.
Foto: Laily Racheve/Biro Pers Sekretariat Presiden
Jakarta -

Isu Indonesia akan bergabung ke BRICS sempat terdengar pada awal Agustus. Hal tersebut diperkuat dengan hadirnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) di KTT di Afrika Selatan yang diselenggarakan oleh BRICS pada 22-24 Agustus di Johannesburg, Afrika Selatan.

Jokowi mengatakan akan terlebih dahulu mengkaji secara mendalam terkait kemungkinan untuk bergabung dengan BRICS. Lantas, apa itu BRICS?

Dilansir dari laman resmi BRICS 2023, Jumat (25/8/2023), BRICS adalah aliansi negara berkembang yang didirikan berdasarkan ikatan sejarah persahabatan, solidaritas, dan kepentingan bersama. Anggota BRICS terdiri dari Brazil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kelima negara tersebut mewakili lebih dari 42% populasi dunia, 30% wilayah dunia, 23% PDB, dan 18% perdagangan global. Di awal pembentukan BRICS, aliansi tersebut hanya beranggotakan 4 negara, yaitu Brazil, Rusia, India, dan China. Afrika Selatan baru diundang untuk bergabung dengan BRICS pada tahun 2010.

Salah satu nilai dasar dari pembentukan BRICS adalah komitmen bersama untuk merestrukturisasi arsitektur politik, ekonomi, dan keuangan global agar adil, seimbang, dan representatif dengan bertumpu pada pilar penting multilateralisme dan hukum internasional.

ADVERTISEMENT

BRICS telah berkembang dengan meninjau banyak kerja sama untuk menemukan kepentingan bersama. Sekitar 150 pertemuan diadakan setiap tahunnya yang membahas tentang 3 pilar kerja sama BRICS: kerja sama politik dan keamanan, kerja sama keuangan dan ekonomi, serta kerja sama budaya dan antar masyarakat.

Selain itu, terdapat lebih dari 30 perjanjian dan nota kesepahaman yang memberikan landasan hukum untuk kerja sama di berbagai bidang seperti Pengaturan Cadangan Kontingen, bea cukai, kerja sama antar bank, budaya, ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi, penelitian pertanian, efisiensi energi, kebijakan persaingan, dan akademi diplomatik di BRICS.

(fdl/fdl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads