Jurus BUMN Geber Produksi Petani Cabai-Bawang

Jurus BUMN Geber Produksi Petani Cabai-Bawang

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Minggu, 27 Agu 2023 19:00 WIB
Petani cabai di Purwakarta.
Ilustrasi petani cabai - Foto: Dian Firmansyah
Jakarta -

BUMN turut serta mendorong produktivitas di sektor perkebunan. Salah satunya dengan menyediakan pupuk yang menunjang produktivitas hasil kebun.

PT Pupuk Indonesia (Persero) menyediakan pupuk non subsidi yang bisa dimanfaatkan oleh petani tembakau. Pupuk jenis NPK Petro Ningrat ini merupakan produksi dari PT Petrokimia Gresik yang merupakan anak perusahaan Pupuk Indonesia.

Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi menyatakan, pupuk NPK Petro Ningrat ditujukan untuk tanaman perkebunan, hortikultura, dan umbi, seperti tembakau kentang, cabai, bawang merah, tomat, serta buah-buahan. Sementara itu, tanaman tembakau sendiri tidak masuk dalam komoditas yang berhak mendapatkan subsidi pupuk dari pemerintah.

"Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) 10 Tahun 2022, tanaman tembakau tidak lagi mendapat alokasi subsidi pupuk, namun demikian Pupuk Indonesia Grup tetap memproduksi pupuk yang bisa dimanfaatkan oleh petani tembakau dengan harga yang kompetitif, yaitu NPK Petro Ningrat," kata Rahmad saat meninjau lahan petani tembakau Program Makmur di Temanggung, dalam keterangan tertulis, Minggu (27/8/2023).



Permentan Nomor 10 Tahun 2022 menetapkan 9 komoditas strategis yang berhak menerima subsidi pupuk, yaitu padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, kopi, tebu, dan kakao. Sebelumnya, komoditas subsidi pupuk ditujukan untuk sekitar 72 komoditas termasuk tembakau.

Bagi petani tembakau yang ingin mendapat jaminan pupuk, Rahmad menceritakan tentang Program Makmur. Program yang digagas Menteri BUMN Erick Thohir ini ditujukan untuk mengantisipasi kendala pertanian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melalui Program Makmur, petani akan dihubungkan dengan ekosistem pertanian sehingga mendapat kemudahan dalam mengakses pupuk hingga mendapat permodalan.

Adapun ekosistem pertanian yang dimaksud mulai dari project leader, asuransi, lembaga keuangan, teknologi pertanian, agro input, Pemda, dan offtaker. Ekosistem ini merupakan kolaborasi antar BUMN. Dengan begitu, petani yang bergabung program Makmur mendapat pendampingan, pendanaan dari perbankan, jaminan asuransi, jaminan penyerapan produksi dari semua stakeholder yang terlibat dalam ekosistem.

Sementara Yopie, selaku grader tembakau Temanggung berharap agar produksi pupuk lebih spesifik untuk tanaman tembakau.

ADVERTISEMENT

"Selama ini kami sudah menggunakan pupuk Petro Ningrat dan kami merasa puas dengan kualitas dan harganya yang kompetitif. Namun kami juga berharap adanya tambahan unsur mikro Mg (magnesium) dan boron sehingga kami tidak lagi menambah unsur tersebut sendiri," kata dia.

(acd/kil)

Hide Ads