Perjanjian kerja sama ini ditandatangani oleh Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat IAI Noffendri Roestam dan Direktur Utama KFA, Agus Chandra serta Direktur Operasional KFA Muhardiman, bersamaan dengan rangkaian kegiatan Pekan Ilmiah Tahunan IAI 2023 di Solo.
Penandatanganan PKS dihadiri oleh Ketua Dewan Kehormatan IAI Nurul Falah Eddy Pariang, Ketua Kolegium Ilmu Farmasi Indonesia Prof. Dr. apt. Keri Lestari, M.Si., dan para Dewan Pengurus Pusat IAI, serta anggota IAI. Agus menyampaikan bahwa kerja sama ini akan saling memberikan benefit bagi KFA maupun para apoteker yang tergabung dalam IAI.
"Kami bangga bisa menjalin kolaborasi dengan IAI sebagai mitra strategis untuk meningkatkan pelayanan kesehatan sekaligus akses kefarmasian kepada masyarakat," ujar Agus dalam keterangan tertulis, Senin (28/8/2023).
Muhardiman menjelaskan melalui Layanan Apoteker Praktik, para apoteker di bawah IAI yang sudah berpengalaman juga bisa praktik di outlet-outlet Kimia Farma Apotek yang pada jam-jam sibuk membutuhkan tambahan tenaga apoteker.
Apoteker praktik ini akan memberikan pelayanan informasi obat (PIO), konseling, swamedikasi, layanan home care pharmacist, telefarma, dan lainnya. Selain mendapatkan imbalan jasa, outlet KFA juga dapat menjadi tempat praktik untuk melengkapi syarat kerja apoteker.
Sedangkan, pada Program Apoteker Advance, IAI akan memfasilitasi pendidikan berkelanjutan program Apoteker Advance khusus untuk Apoteker KFA. Program ini meliputi enam klaster yaitu Expert Professional Practice; Collaborative Working Relationship; Leadership; Management; Education; Training and Development; dan Research and Evaluation.
Harapannya, program ini dapat meningkatkan kompetensi apoteker dari level awal hingga tingkat lanjut. "KFA memberikan kesempatan pendidikan berkelanjutan bagi seluruh Apoteker KFA untuk mengikuti program advanced pharmacist. Para apoteker anggota IAI yang masih memerlukan tempat praktik, akan mendapatkan bantuan KFA yang memungkinkan mereka memperoleh tempat dan memenuhi persyaratan praktik," lanjut Muhardiman.
Selain itu, KFA telah menjalin kerja sama dengan berbagai pihak seperti Optik Melawai, Warung Sehat, RSCM, SiapDok, beberapa RSUD, Gojek, Tokopedia, Shopee, Livin' Mandiri, dan mitra lainnya.
"Kami berkolaborasi dengan RSCM dan SiapDok untuk mengembangkan klinik virtual. Klinik virtual ini juga butuh dukungan para tenaga profesional apoteker yang tergabung dalam IAI. Dengan klinik virtual ini, KFA ingin memenuhi kebutuhan masyarakat untuk mengakses layanan dokter jarak jauh," tuturnya.
Dia menambahkan, dengan jumlah 1.244 outlet dan lebih dari 400 klinik dan lebih dari 70 laboratorium, KFA membutuhkan dukungan dan jasa layanan dari para apoteker. Di sisi lain, ekspansi jaringan outlet sejak awal tahun ini dan ditargetkan menambah hingga 100 outlet baru, menurut Muhardiman, KFA membutuhkan tambahan tenaga apoteker.
"Jadi, kerja sama dengan IAI sangat strategis bagi KFA," ujarnya.
(shc/ara)