Profil Dino Patti Djalal yang Rumahnya Jadi Markas Penipuan, Pernah Jadi Wamenlu

Profil Dino Patti Djalal yang Rumahnya Jadi Markas Penipuan, Pernah Jadi Wamenlu

Dike Rani Feirisa - detikFinance
Selasa, 29 Agu 2023 10:53 WIB
Dino Patti Djalal dalam acara perpisahan untuk Anies di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Minggu (2/10/2022).
Foto: Andhika Prasetia
Jakarta - Rumah keluarga Dino Patti Djalal yang berada di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, diduga menjadi markas online scammer oleh sindikat. Ia kemudian melapor ke polisi untuk menyelidiki lebih lanjut terkait dugaan tersebut.

Dilansir dari laman resmi Dino Patti Djalal, Selasa (29/8/2023), Dino Patti Djalal adalah Wakil Menteri Luar Negeri pada tahun 2014. Selain itu, ia juga pernah menjanbat menjadi Duta Besar RI untuk Amerika Serikat pada tahun 2010-2013.

Dino Patti Djalal lahir di Belgrade, Yugoslavia pada 10 Septembrer 1965. Ia merupakan putra dari seorang diplomat, sehingga ia sering berpindah tempat tinggal, mulai dari Jakarta, Yugoslavia, Guinea, Singapura, Washington DC, New York, Ottawa, hingga Vancouver.

Ia menempuh pendidikan sekolah dasar di SD Muhammadiyah, lalu melanjutkan ke SMP Al-Azhar, dan menyelesaikan SMA-nya di McLean, Virginia. Selanjutnya, ia mendapatkan gelar Sarjana Ilmu Politik dari Carleton University (Ottawa, Kanada); gelar Magister Ilmu Politik dari Simon Fraser University (Vancouver, Kanada), dan Ph.D. dalam Hubungan Internasional dari London School of Economics and Political Science (London, UK).

Ia bergabung ke Departemen Luar Negeri Indonesia pada tahun 1987 dan melanjutkan kariernya sebagai diplomat yang ditempatkan di London, Dili, dan Washington DC.

Dino Patti Djalal mengundang perhatian masyarakat pada saat ia menjadi juru bicara dalam referendum PBB di Timor Timur pada tahun 1999. Lalu, saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memulai masa jabatannya, ia diangkat menjadi Staf Khusus Presiden Bidang Internasional.

Di tahun 2010, Dino Patti Djalal menjadi Duta Besar RI untuk Amerika Serikat, di mana ia berhasil mengangkat hubungan bilateral menjadi Kemitraan Komprehensif.

Dino Patti Djalal diangkat menjadi Wakil Menteri Luar Negeri pada Juni 2014 dan menjabat hingga Oktober 2014. Ia memutuskan untuk pensiun dari Pemerintah Indonesia pada pertengahan tahun 2015.

Dino Patti Djalal mendirikan Foreign Policy Community Indonesia (FPCI) pada tahun 2015. Dalam waktu singkat, FPCI telah menjadi organisasi kebijakan luar negeri terbesar di Indonesia. FPCI juga merupakan penyelenggara konferensi kebijakan luar negeri terbesar di dunia, dengan 11.000 orang yang mendaftar untuk acara tersebut di tahun 2019.

Dino Patti Djalal juga dikenal sebagai Bapak Diaspora Indonesia, mengingat perannya dalam membuka World Congress of Indonesian Diasporas di Los Angeles pada tahun 2012.

Hingga saat ini, Dino Patti Djalal telah menulis 11 buku, dan yang paling terkenal adalah "Harus Bisa", buku tentang kepemimpinan yang menjadi buku national best seller dengan penjualan 2 juta eksemplar.

Lihat juga Video: Akal-akalan Guru Spiritual Palsu Bawa Kabur Uang Rp 1,45 M di Magelang

[Gambas:Video 20detik]



(fdl/fdl)


Hide Ads