Selain mempunyai masalah angka kelahiran yang rendah, ternyata Korea Selatan juga memiliki masalah lainnya, yaitu pengangguran. Akhir-akhir ini, angka pengangguran di Negeri Ginseng tersebut meningkat.
Dilansir dari The Korea Herald, Rabu (30/8/2023), jumlah orang yang bekerja di usia 20-an menurun 63 ribu orang menjadi 3,83 juta orang pada bulan Mei lalu. Penurunan tersebut ternyata sudah terjadi dari 7 bulan sebelumnya.
Angka partisipasi ekonomi pemuda di usia 20-an juga menurun. Saat ditanyakan tentang partisipasi ekonomi di bulan lalu, 357 ribu pemuda pengangguran di usia 20-an melaporkan bahwa mereka beristirahat tanpa mencari kerja atau mempersiapkan kerja.
Hal tersebut menunjukkan bahwa terjadi peningkatan sebanyak 36 ribu orang dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Katanya, mereka 'beristirahat' karena pekerjaan yang menawarkan upah dan kondisi yang diinginkan tidak tersedia.
Kelompok usia 20-an merupakan satu-satunya kelompok usia yang mengalami peningkatan signifikan terkait angka pengangguran yang sedang tidak aktif mencari pekerjaan.
Dari kelompok usia 20-an yang tidak sedang berpartisipasi dalam ekonomi, 997 ribu di antaranya mengaku diterima di lembaga formal, 357 ribu mengatakan bahwa mereka beristirahat, 331 ribu mengatakan sedang aktif mencari kerja, dan 113 ribu mengikuti kursus untuk mencari pekerjaan.
Fenomena tersebut terjadi di saat Korea Selatan tengah menghadapi masalah penurun populasi. Menurut Layanan Informasi Statistik Korea, populasi penduduk berusia 20-an terus mengalami penurun setiap bulannya sejak Juli 2021.
(fdl/fdl)