Bos Pangan Ungkap Harga Beras Bakal Turun September, Asal...

Aulia Damayanti - detikFinance
Rabu, 30 Agu 2023 19:45 WIB
Ilustrasi pedagang beras - Foto: Jarmaji/detikJateng
Jakarta -

Badan Pangan Nasional mengungkap, harga beras bisa turun asalkan produksi padi dalam negeri bisa membaik dan intervensi dari cadangan beras pemerintah (CBP). Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan sementara ini untuk menurunkan harga, pemerintah akan melakukan intervensi dengan mempercepat penyaluran bantuan sosial.

Sebelumnya pemerintah berencana menyalurkan bantuan pangan beras kepada 21,353 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di akhir tahun 2023. Penyaluran itu ditargetkan Oktober, November dan Desember.

Nah, karena harga beras tengah mengalami kenaikan yang cukup signifikan, pemerintah berencana untuk mempercepat penyaluran bantuan tersebut pada bulan September. Jika itu bisa dilakukan, Arief mengatakan harga beras bisa mulai turun di minggu pertama penyaluran bantuan tersebut.

"Secepatanya kalau misalnya September (didistribusikan bantuan pangan beras) berarti September mulai kelihatan harga mulai turun. Tetapi nggak signifikan," ujar dia ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (30/8/2023).

Arief mengatakan sudah mendapatkan sinyal persetujuan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hanya saja, dia mengatakan keputusan pastinya akan dibicarakan terlebih dahulu di rapat terbatas dalam waku dekat ini.

"Saya kemarin ditelepon pak Presiden, 'silahkan pak Arief untuk bisa dilanjutkan'. Kalau nggak besok - lusa kalau ada ratas di Istana nanti kita update," tuturnya.

Sementara, untuk harga beras apakah bisa turun sampai ke harga eceran tertinggi (HET) di akhir tahun, menurut Arief yang perlu digenjot adalah produksi padi.

"Tergantung berapa yang di gelontor, sama berapa produksi. Sekarang nomor satu ini adalah produksi, kalau produksi ada menterinya (Menteri Pertanian)," jelas dia.

Arief mengungkap kondisi hari ini penggilingan tengah mengalami kekurangan gabah kering karena produksi padi yang menurun. Ketika kekurangan gabah, penggilingan jadi panic buying untuk memperebutkan gabah.

"Penggilingan berebut gabah, maka harga GKP tinggi, begitu GKP tinggi maka harga beras naik. Sederhananya ini, yang terjadi hari ini," ucapnya.

Saat ini harga gabah di kelas petani telah mencapai Rp 6.700/kg. Harga itu jauh di atas Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang ditentukan pemerintah Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat penggilingan Rp 5.100/kg.

Kemudian harga beras medium saat ini telah melonjak ke angka Rp 12.000/kg. Angka itu jauh di atas harga eceran tertinggi (HET), Rp 10.900/kg.




(ada/kil)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork