Ekonomi Makro: Pengertian, Teori, dan Contoh Kebijakan

Ekonomi Makro: Pengertian, Teori, dan Contoh Kebijakan

Bayu Ardi Isnanto - detikFinance
Kamis, 31 Agu 2023 17:07 WIB
Mata uang asing.
Foto: Jason Leung/unsplash
Jakarta - Dalam ilmu ekonomi dikenal cabang ilmu ekonomi makro yang mempelajari cakupan secara umum, misalnya penanganan inflasi dan suku bunga.

Simak artikel berikut ini untuk mengetahui pengertian ekonomi makro yang lebih mendetail, lengkap dengan teori dan contoh kebijakannya.

Pengertian Ekonomi Makro

Dalam buku Pengantar Ekonomi Makro (2022) yang disusun oleh Elpisah, dijelaskan bahwa ekonomi makro adalah penyelidikan ekonomi secara umum yang menggambarkan perubahan dalam ekonomi yang mempengaruhi banyak jaringan, perusahaan, dan pasar.

Ekonomi makro dapat digunakan untuk mempelajari pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja. Ekonomi makro juga dapat membantu pemerintah dan perusahaan untuk membuat kebijakan.

Teori Ekonomi Makro

Secara garis besar, teori ekonomi makro ada dua, yaitu dari mazhab klasik dan mazhab keynesian. Berikut penjelasannya seperti yang dikutip dari buku Ekonomi Makro (2022) oleh Dr. Indra Bastian Tahir, dkk:

1. Mazhab Klasik

Pelopor mazhab klasik ini adalah Adam Smith dan David Ricardo. Adam Smith membahasnya dalam buku The Wealth of Nations yang berisi cara mengelola perekonomian suatu negara.

Penganut teori klasik menganggap perekonomian dapat dikelola dengan memberikan kebebasan kepada individu untuk berusaha dalam kegiatan ekonomi sehingga mereka mereka akan mencapai kemakmurannya.

Teori ini beranggapan bahwa tidak akan terjadi kekurangan permintaan, sehingga kemudian penggunaan tenaga kerja penuh akan selalu terpenuhi dan tidak ada pengangguran. Kalaupun ada pengangguran, penyebabnya adalah kekakuan perekonomian dan tidak berlangsung lama.

2. Mazhab Keynesian

Aliran kedua adalah Keynesian yang percaya bahwa perekonomian liberal lebih mengandalkan pemilik modal dapat memicu kemajuan ekonomi.

Akan tetapi mereka juga percaya konsep kapitalisme memiliki kelemahan, sehingga perlu campur tangan pemerintah. Campur tangan pemerintah ini cukup besar, yaitu menentukan dan mengarahkan perekonomian ke arah yang lebih baik melalui kebijakan ekonomi.

Contoh Kebijakan Ekonomi Makro

Kebijakan ekonomi makro bisa dibedakan menjadi tiga, yaitu kebijakan fiskal, moneter, dan sisi penawaran. Berikut ini penjelasan dan contoh kebijakan ekonomi makro yang dikutip dari buku Ekonomi Makro (2017) oleh Ali Ibrahim Hasyim:

1. Kebijakan Fiskal

Instrumen kebijakan fiskal yaitu tarif/pajak dan pengeluaran pemerintah. Dua instrumen ini digunakan untuk mengatur stabilitas ekonomi. Kebijakan fiskal penting untuk mengatasi masalah pengangguran. Kebijakan ini adalah wewenang DPR yang diprakarsai eksekutif.

Dengan melakukan kebijakan fiskal, pengeluaran agregat dapat ditambah, sehingga pendapatan nasional dan serapan tenaga kerja bisa meningkat. Pengurangan pajak memberikan insentif bagi masyarakat sehingga konsumsi barang dan jasa meningkat, yang pada akhirnya pengeluaran agregat akan naik.

Sebaliknya, jika mengalami inflasi atau tingkat penggunaan tenaga kerja penuh, maka langkah yang akan ditempuh adalah mengurangi belanja pemerintah dan menaikkan pajak.

2. Kebijakan Moneter

Instrumen kebijakan moneter antara lain peredaran uang, investasi, perubahan suku bunga, dan pengawasan terhadap sistem perbankan. Kebijakan ini diatur Bank Sentral, yaitu Bank Indonesia.

Tujuan kebijakan ini adalah mempengaruhi pengeluaran agregat. Jumlah uang beredar adalah determinan pokok dari tingkat harga dan kegiatan ekonomi.

Laju pertumbuhan moneter yang terlalu tinggi mengakibatkan munculnya inflasi, sedangkan laju pertumbuhan moneter yang tidak stabil mengakibatkan fluktuasi perekonomian.

Salah satu cara pemerintah untuk mempengaruhi pengeluaran agregat yaitu dengan mempengaruhi investasi. Pengangguran dapat dikurangi dengan cara menaikkan jumlah pengeluaran agregat.

Ketika inflasi, Bank Sentral akan mengurangi penawaran uang untuk menaikkan suku bunga. Investasi kemudian akan turun dan pengeluaran agregat pun akan turun.

3. Kebijakan Sisi Penawaran

Kebijakan fiskal dan moneter termasuk kebijakan sisi permintaan. Sedangkan kebijakan sisi penawaran bertujuan untuk meningkatkan efisiensi kegiatan perusahaan-perusahaan agar dapat menawarkan produk-produknya dengan harga yang lebih murah atau dengan kualitas yang lebih baik.

Beberapa kebijakan sisi penawaran antara lain sebagai berikut:

  1. Kebijakan pendapatan (incomes policy), yaitu bertujuan mengendalikan tuntutan kenaikan pendapatan pekerja yang berlebihan. Tuntutan kenaikan upah diharapkan tidak melebihi kenaikan produktivitas pekerja, sehingga biaya produksi tidak tinggi.
  2. Mengurangi pajak pendapatan rumah tangga untuk meningkatkan semangat kerja para pekerja.
  3. Efisiensi kegiatan produksi, yaitu dengan pemberian insentif kepada perusahaan-perusahaan yang berinovasi, menggunakan teknologi yang lebih canggih dalam berproduksi, termasuk pengembangan mutu produksi.
  4. Mengembangkan infrastruktur, yaitu melakukan pembangunan dan peningkatan mutu dan kapasitas infrastruktur jalan, jembatan, listrik, air, dan lain-lain.
  5. Meningkatkan pelayanan pemerintah dalam mengembangkan usaha sektor swasta melalui peraturan pemerintah, misalnya perizinan, fasilitas, dan lain-lain.

Nah, itulah tadi penjelasan lengkap mengenai ekonomi makro, mulai dari pengertian, teori, dan contoh kebijakannya. Semoga bermanfaat.


(bai/inf)

Hide Ads