Live Shopping Mirip 'Tanah Abang' Versi Digital Makin Heboh, Fenomena Apa Ini?

Live Shopping Mirip 'Tanah Abang' Versi Digital Makin Heboh, Fenomena Apa Ini?

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Minggu, 03 Sep 2023 10:57 WIB
Host Live Shopping
Foto: Shafira Cendra Arini/detikcom
Jakarta -

Perkembangan teknologi digital di Tanah Air telah melahirkan banyak profesi baru, termasuk di antaranya profesi Host Live Streamer yang sedang digandrungi Gen Z. Bagaimana tidak, lewat aktivitas 'cuap-cuap' di depan kamera ternyata bisa mendatangkan penghasilan hingga setara UMR.

Peningkatan minat ini pun seiring dengan peningkatan kebutuhannya. Lowongan pekerjaan sebagai host live streaming pun berseliweran di internet. Di platform Google Jobs saja, per hari ini, Jumat (1/9/2023), tercatat ada lebih dari 100 lowongan di sekitaran area Jakarta.

Sheeren merupakan salah seorang mahasiswa S1 semester 5 yang saat ini memiliki pekerjaan sampingan sebagai host live streaming di bawah naungan platform Social Breads. Sebagai mitra atau karyawan lepasan, menurutnya pekerjaan ini sangat sesuai dengan apa yang dibutuhkannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Banyak banget yang tertarik. Justru mereka bilang, 'ih lo cuma ngomong doang dapet duit'. Makanya aku bilang, coba-coba aja di akun sendiri dulu, ngomong-ngomong sendiri sampai akhirnya dia pede untuk coba terjun di luar zona nyamannya dia," katanya, kepada detikcom, di BSD, Tangerang, ditulis Jumat (1/9/2023).

Tingginya animo masyarakat juga mengundang para artis untuk turut berkecimpung dalam aktivitas live shopping via toko online, baik untuk menawarkan produknya sendiri maupun produk orang lain. Terbaru, Ada Baim Wong yang disebut-sebut berhasil meraup omzet Rp 600 juta hanya dalam 2 jam di Shopee Live tokonya. Ada juga Raffi Ahmad yang diklaim raup omzet Rp 5 miliar dalam 10 menit sesi live Erigo.

ADVERTISEMENT

Pakar Bisnis Profesor Rhenald Kasali mengatakan, era live shopping sebenarnya sudah ada dari tahun lalu. Namun seiring berjalannya waktu, animo masyarakat naik terhadap live shopping karena kepercayaan diri konsumen untuk membeli produk online jadi meningkat berkat adanya interaksi dengan penjual.

"Karena bisa interaksi, orang suka engagement. Interaksinya bukan hanya jualan tapi entertainment, dan tak semua orang pintar berinteraksi seperti itu. Ini perlu bakat sendiri," kata Rhenald, saat dihubungi detikcom.

Rhenald menilai, peningkatan animo ini juga disebabkan karena kini customer bisa validasi kualitas barang secara riil time pada saat pra pembelian. Kondisi ini berbeda dengan era sebelumnya, di mana berjualan online hanya melalui foto product yang terkadang tidak sesuai dengan asli.

Meski demikian, Rhenald menilai bahwa animo tinggi ini hanya akan berjalan sekitar 1 tahun. Begitu pula dengan antusiasme dalam menggunakan talent artis sebagai host live streaming, ke depan akan lahir cara-cara marketing baru untuk meningkatkan jumlah penjualan.

"Ini fenomena sesaat, selagi diskon dan bakar uang berhenti di tempat lain, nanti ada cara baru lagi," ujarnya.

Di sisi lain, pengusaha sekaligus Youtuber asal Indonesia, Edho Zell menilai, live shopping kini booming karena bisa menjawab keresahan konsumen. Menurutnya, industri live streaming memiliki prospek yang sangat menjanjikan. Apalagi dengan melihat masyarakat Indonesia yang saat ini tengah gemar-gemarnya belanja online.

"Oh barang itu seperti ini, skalanya seperti ini, dipegangnya seperti ini, bahannya seperti itu. Kemudian ada kekhawatiran dari konsumen bahwa apakah si seller tempat saya beli bener-bener punya barangnya atau dropship, saya beli barangnya, dia beli barang ke orang lain, di kirim ke saya. Nah dengan live shopping ini bisa langsung keliatan ini toko benar-benar punya barangnya," jelas Edho saat ditemui di BSD, Tangerang.

Momentum ini pun akhirnya membuat para pelaku usaha berbondong-bondong melakukan live shopping, baik yang dipandu oleh pemiliknya sendiri sebagai host, merekrut host live streaming sendiri, hingga endorse artis sebagai host. Termasuk dirinya, yang kini mendirikan usaha Social Bread, platform penyedia jasa host live streaming dan content creator.

"Ngomongin prospek sih gila banget. di China itu kemarin 2022 mereka tutup bukunya live shopping US$ 706 billion. Itu berarti udah sekitar Rp 4 triliun 2022, dan itu diprediksi akan naik lagi 40% di 2023. Jadi gila banget. Sedangkan Indonesia baru memulai, jadi prospeknya memang sangat tinggi sekali. Apalagi masyarakat makin ke sini makin memilih," jelasnya.

(shc/das)

Hide Ads