Banyak orang tergiur untuk membuka toko Alfamart dan Alfamidi untuk bisnis. Hal ini wajar, mengingat minimarket tersebut merupakan minimarket yang banyak dikunjungi orang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Modal untuk membuka toko Alfamart dan Alfamidi kerap membuat penasaran. Lalu, berapa kebutuhannya?
Kemitraan Alfamart dan Alfamidi ini ditawarkan dalam event The 21st International Franchise, License and Business Concept Expo and Conference (IFRA) 2023 di ICE BSD Tangerang yang digelar belum lama ini. Diketahui, biaya investasi untuk gerai baru Alfamart sendiri ditawarkan sekitar Rp 500 juta. Biaya tersebut mencakup franchise fee sebesar Rp 45 juta untuk 5 tahun, instalasi listrik, peralatan gerai, shop sign dan pole sign, perizinan gerai, serta promosi dan persiapan pembukaan gerai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nilai estimasi investasi tersebut di luar investasi properti dan dapat berubah sesuai kondisi pada saat proses pembukaan gerai.
Lalu, untuk gerai take over biaya investasinya mulai dari Rp 800 juta. Investasi itu mencakup franchise fee sebesar Rp 45 juta untuk 5 tahun, sewa lokasi untuk 5 tahun, peralatan gerai, shop sign dan pole sign, perizinan gerai. Besaran investasi gerai take over bergantung harga sewa lokasi dan sales (penjualan) per harinya.
Bagi mitra yang membuka gerai akan dikenakan royalti. Royalti dihitung secara progresif dan dibayarkan kepada Alfamart tergantung dari jumlah penjualan bersih bulanan gerai yang bersangkutan dan belum termasuk pajak.
Khusus biaya royalti gerai reguler untuk Jabodetabek, Karawang dan Serang ialah 0% untuk penjualan bersih 0-Rp 200.000.000, sebanyak 2% untuk penjualan bersih Rp 200.000.001-Rp 225.000.000, sebanyak 3% untuk penjualan bersih Rp 225.000.001-Rp 275.000.000, dan 4% untuk Rp 275.000.000 hingga seterusnya.
Sementara, Alfamidi menawarkan kemitraan dengan beberapa tipe yakni tipe Alfamidi reguler, tipe Alfamidi kecil dan tipe Alfamidi spesifik. Khusus tipe reguler, Alfamidi menawarkan beberapa tipe yakni tipe 60, 80, 100 dan 120.
Untuk investasi Alfamidi reguler tipe 60 dengan area penjualan 180-190 m2 dan item barang lebih kurang 5.000 item ditawarkan sekitar Rp 750 juta. Investasi ini mencakup franchise fee 10 tahun Rp 75.000.000, komputer, CCTV, AC, perlengkapan dan peralatan lainnya, rak, shop sign dan pole sign. Lalu, open chiller, glass door chiller & plug in dan persiapan grand opening.
"Kalau kita investasi, kita start from atau mulai dari angka Rp 750 juta, di mana Rp 750 juta itu di luar nilai bangunan, yang kedua di luar biaya renovasi, yang ketiga di luar biaya pengurusan legalitas. Legalitas di sini ada namanya perpajakan dan pengoperasian gerainya," kata Aditya salah satu penjaga stand Alfamidi.
Kemudian, untuk reguler tipe 80 estimasi investasinya Rp 850 juta, tipe 100 sekitar Rp 950 juta dan tipe 120 lebih dari Rp 1 miliar.
"Jadi tipe gerai kita ada empat, tipe paling kecil 60, ini artinya tipe 60 rak dalam tokonya. Lalu kedua tipe 80 medium, tipe 100 medium, dan terbesar tipe 120," katanya.
Alfamidi juga menerapkan royalti. Royalti ini dihitung secara progresif dan dibayarkan pewaralaba tergantung dari jumlah penjualan bersih bulanan gerai yang bersangkutan dan belum termasuk pajak. Untuk penjualan bersih Rp 0-Rp 400.000.000 royaltinya 0%, penjualan bersih Rp 400.000.000-Rp 500.000.000 sebesar 1%, penjualan bersih Rp 500.000.000-Rp 600.000.000 sebesar 2%, dan Rp 600.000.000 ke atas sebesar 4%.
Simak juga Video 'Tips Bangun Bisnis Toko Kelontong Jadi Besar':
(acd/das)