Sustainable & Innovative Financing Diharap Dorong Pertumbuhan BUMN-UMKM

Sustainable & Innovative Financing Diharap Dorong Pertumbuhan BUMN-UMKM

Erika Dyah Fitriani - detikFinance
Minggu, 03 Sep 2023 16:36 WIB
Sejumlah tamu beraktivitas di dekat logo baru Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (2/7/2020). Kementerian BUMN meluncurkan logo baru pada Rabu (1/7) yang menjadi simbolisasi dari visi dan misi kementerian maupun seluruh BUMN dalam menatap era kekinian yang penuh tantangan sekaligus kesempatan. ANATAR FOTO/Aprillio Akbar/nz
Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Jakarta -

Sustainable & Innovative Financing menjadi salah satu bahasan utama pada ASEAN-Indo Pacific Forum (AIPF). Kegiatan bertajuk 'Implementation of the ASEAN Outlook on the Indo-Pacific' ini akan berlangsung di Jakarta pada 5-6 September 2023.

Sustainable & Innovative Financing membahas upaya manajemen keuangan dengan prinsip menjaga stabilitas berkelanjutan saat menghadapi tantangan dan perubahan. Hal ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang lebih besar dalam ekosistem bisnis yang menantang.

"Sustainable & Innovative Financing diharapkan mampu mendorong para BUMN maupun para pelaku bisnis, tak terkecuali UMKM di berbagai sektor untuk dapat tumbuh secara merata dan menjadi yang terdepan di level internasional," ungkap Wakil Menteri BUMN Rosan Roeslani dalam keterangan tertulis, Minggu (3/9/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mencontohkan hasil merger anak usaha syariah BUMN Perbankan, PT Bank Syariah Indonesia Tbk, menjadi salah satu inovasi yang mendukung sustainable financing. BSI sebagai bank syariah terbesar di Indonesia merupakan hasil merger antara PT Bank BRI Syariah Tbk, PT Bank Syariah Mandiri, dan PT Bank BNI Syariah.

Sejalan dengan tujuan BSI menjadi bank syariah terkemuka di tingkat global, lanjutnya, BSI bergerak memperluas dan mengembangkan layanan. Salah satunya dengan menggaet investor strategis dari Timur Tengah dan beberapa negara Muslim lainnya.

ADVERTISEMENT

Seperti halnya BSI, ada juga merger PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) ke dalam PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI). Merger sebagai anggota Holding Ultra Mikro ini menjadi upaya mendukung sustainable financing untuk peningkatan ekonomi Indonesia melalui eskalasi kelas bisnis UMKM.

Ia memaparkan Holding Ultra Mikro diarahkan untuk mendukung perkembangan ekonomi berkelanjutan bagi UMKM yang didukung dengan Penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR) UMKM dari PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) dan PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo). Baik Holding Ultra Mikro maupun Penjaminan KUR diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi melalui eskalasi kelas UMKM agar dapat memasuki pasar Asia Pasifik.

Selain di sektor keuangan, sektor properti dan kebandarudaraan juga melakukan innovative financing. Sallah satunya yang diterapkan oleh PT Angkasa Pura II dengan membentuk Joint Venture bersama GMR India untuk pengelolaan Bandara Internasional Kualanamu Medan.

Joint Venture ini bertujuan meningkatkan rute penerbangan di Asia Pasifik. Dengan kepemilikan Angkasa Pura II sebesar 51% dan GMR India sebesar 49%, Angkasa Pura II & GMR India menanamkan capital expenditure (capex) dan memperoleh revenue dari operasi bandara.

Rosan berharap pola Sustainable & Innovative Financing BUMN dapat terus dikembangkan. Salah satunya di wilayah negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) dan Indo-Pacific.

Untuk itu, diperlukan platform inklusif bagi sektor publik, BUMN, dan swasta dari negara anggota ASEAN dan mitra untuk terlibat dalam diskusi yang konstruktif. Hal ini pun penting untuk mengidentifikasi potensi proyek yang nyata dan menghasilkan kerja sama yang konkret dalam mempromosikan kolaborasi di Indo-Pasifik melalui AIPF.

Ia pun berharap pemimpin negara, pimpinan organisasi dan perusahaan, serta pelaku industri di kawasan ASEAN dan Indo-Pasifik di AIPF dapat menjadi inisiator dari berbagai kerja sama yang inklusif. Baik dari sektor publik, BUMN, maupun swasta antar negara-negara ASEAN dan Indo-Pasifik. Dengan demikian, ASEAN dan Indo-Pasifik dapat memperkuat posisi dalam pertumbuhan ekonomi global.

Ia menambahkan upaya BUMN dari berbagai sektor ini sejalan dengan prosedur investasi Environmental Social Governance (ESG). ESG mengedepankan tiga kriteria utama dalam prinsip investasi, yaitu hubungan perusahaan dengan lingkungan (Environment), masyarakat (Social), dan manajemen yang transparan (Governance).

"Implementasi ESG berperan dalam mendorong pengembangan UMKM serta green financing di Indonesia. Per Juni 2023, jumlah debitur Ultra Mikro telah mencapai sekitar 29,5 juta debitur," tuturnya.

"Selain itu, dalam rangka mendukung penerapan ESG, pada Triwulan II 2023 Himbara telah menyalurkan green financing dengan total sebesar kurang lebih Rp906,9 Triliun. Selain itu, BSI juga telah menyalurkan sustainable financing sebesar Rp51,46 Triliun pada Kuartal I," imbuhnya.

Sebagai informasi, AIPF dapat disaksikan secara live di akun YouTube Kementerian BUMN pada tanggal 5-6 September 2023 mendatang.

(anl/ega)

Hide Ads