Qantas Airways Minta Maaf Atas Dugaan Jual Ulang Tiket yang Sudah Batal

Qantas Airways Minta Maaf Atas Dugaan Jual Ulang Tiket yang Sudah Batal

Samuel Gading - detikFinance
Senin, 04 Sep 2023 12:15 WIB
Qantas Airways
Pesawat Qantas Airways - Foto: (Qantas)
Jakarta -

Maskapai penerbangan asal Australia, Qantas Airlines menyampaikan permohonan maaf karena layanannya yang tidak memenuhi standar. Mereka juga mengakui reputasinya hancur usai regulator di Australia melayangkan gugatan atas dugaan penjualan ribuan tiket batal.

Dikutip dari reuters disebutkan, Komisi Persaingan dan Konsumen Australia (ACCC) menggugat Qantas, karena diduga maskapai telah melanggar undang-undang perlindungan konsumen saat menjual lebih dari 8.000 tiket penerbangan periode Mei dan Juli 2022. Padahal maskapai tahu jika tiket-tiket tersebut telah dibatalkan.

Regulator menuduh Qantas sudah mengetahui jika tiket tersebut batal namun tetap dijual pada 16 hari setelah pembatalan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pihak Qantas melakukan peninjauan atas tuduhan yang dilayangkan oleh ACCC. Qantas menyebut kurun waktu yang disebut ACCC dalam gugatannya merupakan masa atau periode ketidakpastian di penerbangan dan hal itu dipublikasikan secara luas.

Qantas menjelaskan saat penerbangan dibatalkan, para penumpang akan ditawarkan solusi yaitu penerbangan alternatif yang dekat dengan waktu keberangkatan awal atau pengembalian dana.

ADVERTISEMENT

Reuters juga menjelaskan, setelah Australia membuka pembatasan berskala besar COVID-19 pada 2021, maskapai memang menanggung beban besar dari banyaknya keluhan dan pembatalan penerbangan. Tak cuma itu masalah hilangnya bagasi juga menjadi makanan sehari-hari Qantas karena kurangnya pekerja di maskapai tersebut.

"Tuduhan ACCC itu muncul di saat reputasi Qantas terpuruk. Kami ingin masyarakat tahu, bahwa kami mendengar dan memahami kekecewaan mereka," jelas dia.

Lihat juga Video: Video Detik-detik Pesawat Yeti Airways Jatuh Versi Penumpang

[Gambas:Video 20detik]




(kil/kil)

Hide Ads