Startup layanan keuangan digital (fintech) asal India, Khatabook, baru saja melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap 42 karyawannya. Hal ini dilakukan sebagai upaya perampingan organisasi.
"Pemangkasan sejalan dengan tujuan profitabilitas kami, kami melakukan reorientasi beberapa bagian bisnis kami yang mengharuskan kami beroperasi dengan tim yang lebih ramping pada vertikal bisnis tertentu," kata juru bicara Khatabook Seperti dilansir dari Business Standard, Senin (4/9/2023).
Juru bicara itu kemudian menjelaskan sebelum perampingan ini perusahaan memiliki sekitar 700 karyawan. Artinya PHK ini berimbas terhadap sekitar 6% dari seluruh tenaga kerja startup.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk karyawan yang terdampak, perusahaan berjanji akan memberikan pesangon senilai 3 gaji. Mereka juga mengatakan akan membantu pekerja yang dikeluarkan untuk mencari pekerjaan baru.
"Restrukturisasi ini berdampak pada 6 persen dari 700 karyawan kami. Seluruh karyawan yang terkena dampak telah diberikan paket pemisahan yang mencakup 3 bulan gaji, opsi vesting saham, perpanjangan asuransi kesehatan, dan dukungan terkait pencarian kerja lainnya," kata juru bicara tersebut.
Sebagai informasi, Khatabook merupakan startup asal India yang memiliki valuasi senilai US$ 600 juta atau Rp 9,18 triliun (kurs Rp 15.300/dolar AS).
Nilai valuasi ini mereka dapat setelah melakukan putaran pendanaan yang didukung oleh Sequoia Capital (sekarang PeakXV Partners), Tencent, Tribe Capital, dan Moore Strategic Ventures.
Dalam putaran pendanaan yang dilakukan pada 2021 itu, perusahaan dikatakan berhasil mengumpulkan sekitar US$ 100 juta atau Rp 1,53 triliun. Hal ini membuat Khatabook berhasil menjadi salah satu fintech besar di India.
(fdl/fdl)