Pemerintah akan menawarkan 35 proyek BUMN kepada para investor dalam business matching ASEAN Indo Pacific Forum (AIPF). Agenda tersebut akan digelar hari ini Rabu (6/9/2023) di Hotel Mulia Jakarta.
Wakil Menteri BUMN Rosan Roeslani menjelaskan melalui acara business matching nilai proyek-proyek yang ditawarkan BUMN mencapai US$ 22 miliar atau setara dengan Rp 335,94 triliun (kurs Rp 15.270/dolar AS).
Selain proyek BUMN, pada business matching ada juga proyek dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), dan proyek yang berasal dari sejumlah negara. Untuk Bappenas ada 4 proyek senilai US$ 10 miliar (Rp 152,7 triliun).
"Kami memperkirakan dari business matching ini akan terjadi potensi kerja sama senilai US$ 50 miliar, yang terdiri dari BUMN itu sendiri 35 proyek senilai US$ 22 miliar, dari Bappenas US$ 10 miliar," terang Rosan dalam konferensi pers di JCC, Selasa (5/9/2023).
Perusahaan-perusahaan BUMN yang akan menawarkan sejumlah proyek ini ada Pertamina, PLN, InJourney, MIND ID, Pelindo, Krakatau Steel, Biofarma, Pupuk Indonesia, Angkasa Pura, hingga Dana Reksa.
"Kalau dari BUMN melibatkan ada beberapa perusahaan termasuk adalah MIND ID, Pelindo, Krakatau Steel, Biofarma, PLN, Pupuk Indonesia, Angkasa Pura dan tentunya Pertamina, dan juga InJourney termasuk Dana Reksa," jelas Rosan.
Ia menegaskan proyek-proyek tersebut pasti akan dilanjutkan meski KTT ASEAN telah berakhir. Bahkan menurutnya pihak ASEAN akan membentuk satuan tugas khusus untuk menangani kerjasama proyek-proyek ini nanti.
"Kita melihat bahwa harapannya ini nanti akan terus berlanjut karena awalnya ini kita lakukan sesuai diskusi kita dengan negara-negara ASEAN lainnya dan sesudah itu diharapkan dibentuk task force bersama untuk impelementasi dari program-program ini," ungkap Rosan.
"Kita nggak hanya stop di sini tapi dilanjutkan pembentukan task force untuk follow up proyek-proyek yang ada yang mulai diinisiasi pemerintah Indonesia," tambahnya lagi.
Simak juga Video 'BRI Unjuk Transformasi Digital dan UMKM dalam Diskusi AIPF':
(hns/hns)