RI-Myanmar Gelar Dialog Meja Bundar Bahas Kerja Sama Berbagai Sektor

RI-Myanmar Gelar Dialog Meja Bundar Bahas Kerja Sama Berbagai Sektor

Zahra Fauziah Rahmah - detikFinance
Rabu, 06 Sep 2023 15:19 WIB
Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC)
Foto: dok. KADIN
Jakarta -

Para pemimpin bisnis Indonesia dan Myanmar mengadakan Dialog Meja Bundar Indonesia-Myanmar. Pertemuan yang terjadi pada saat KTT Bisnis dan investasi ASEAN di Jakarta ini menandakan langkah signifikan menuju peningkatan kerja sama perdagangan dan ekonomi antara kedua negara.

Hal ini pun sekaligus menegaskan kembali komitmen kedua negara untuk membina hubungan ekonomi yang kuat, berfokus pada mendukung ekonomi kerakyatan Indonesia dan Myanmar serta memajukan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) sekaligus Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Arsjad Rasjid memastikan Indonesia dan Myanmar tidak ada satupun yang tertinggal dari kemajuan ASEAN yang menjadi pusat pertumbuhan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Seiring dengan kemajuan ASEAN menjadi pusat pertumbuhan, kami mencoba memastikan tidak ada satupun yang tertinggal. Kami melihat banyaknya kerja sama antara Indonesia dan Myanmar di berbagai industri," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (6/9/2023).

ADVERTISEMENT

Menurut data dari OEC pada tahun 2021, ekspor Myanmar ke Indonesia bernilai $171 juta, yang mencakup produk-produk utama seperti Kacang-kacangan Kering ($99,8 juta), Tembaga Halus ($23,5 juta), dan Timbal Mentah ($21,5 juta).

Di sisi lain, ekspor Indonesia ke Myanmar mencapai $1,2 miliar pada tahun 2021, dipimpin oleh Minyak Sawit ($827 juta), Penganan Panggang ($39,8 juta), dan Pupuk Nitrogen ($36,8 juta). Tingkat pertumbuhan tahunan ekspor Indonesia ke Myanmar meningkat pesat sebesar 12,2%, meningkat dari $60,4 juta pada tahun 1995 menjadi $1,2 miliar pada tahun 2021.

Dialog Meja Bundar Indonesia-Myanmar ini membahas kerja sama perdagangan dan investasi yang menjanjikan di berbagai sektor, mulai dari Fast Moving Consumer Goods (FMCG), manufaktur garmen, dan kolaborasi dalam bidang energi.

Menanggapi tantangan yang dihadapi kedua negara, dialog ini juga menyoroti isu-isu terkait akses keuangan dan pembayaran perdagangan. Kedua pihak berkomitmen untuk secara kolektif menjajaki strategi regional yang bertujuan menyempurnakan kerangka keuangan.

Ketua ASEAN-BAC Myanmar dan Presiden Federasi Kamar Dagang dan Industri Persatuan Myanmar (UMFCCI) Aye Win menyampaikan apresiasi yang mendalam kepada KADIN atas keterlibatan dan dukungannya.

"Stabilitas ekonomi adalah kunci, tidak hanya bagi Myanmar tetapi juga bagi ASEAN untuk menetapkan momentum integrasi regional," tambahnya.

KADIN dan UMFCCI menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) untuk memperkuat komitmen kolektif dalam memperkuat hubungan ekonomi dan mendorong pertumbuhan bersama.

Lebih lanjut, Arsjad Rasjid mengatakan MoU ini berfungsi sebagai strategic blueprint untuk memajukan upaya kolaboratif kedua negara.

"MoU ini menekankan pada pertukaran pengetahuan, keberhasilan, dan penyelenggaraan kegiatan bersama seperti konferensi dan lokakarya. Perjanjian ini memprioritaskan promosi usaha bisnis dan proyek kolaboratif, yang bertujuan untuk memperkuat hubungan ekonomi bagi rakyat Indonesia dan Myanmar," tuturnya.

Perjanjian penting ini juga sekaligus menggarisbawahi sejarah hubungan perdagangan antara kedua negara yang dimulai pada tahun 1949. Sejak itu, Indonesia telah memperkuat statusnya sebagai mitra dagang terbesar ketiga Myanmar di ASEAN.

Bagian penting dari dialog ini adalah perdagangan komoditas penting. Indonesia sebagai eksportir utama minyak sawit, memainkan peran penting dalam menjamin ketahanan pangan bagi banyak masyarakat di Myanmar. Demikian pula ekspor gram hijau dari Myanmar yang merupakan makanan pokok Indonesia.

Hal ini menyoroti sifat simbiosis yang saling menguntungkan dalam hubungan perdagangan. Selain itu, dialog ini menekankan pentingnya mengatasi kebutuhan ketahanan pangan seraya menjajaki peluang kerja sama yang lebih dalam di bidang perdagangan pertanian, pengolahan pangan, dan agribisnis.

Simak juga Video: KTT ASEAN-China Hasilkan 6 Kesepakatan Kerja Sama

[Gambas:Video 20detik]



(anl/ega)

Hide Ads