Wamenlu Beberkan 5 Jurus RI Kembangkan Infrastruktur Ramah Lingkungan

KTT ASEAN 2023 - AIPF

Wamenlu Beberkan 5 Jurus RI Kembangkan Infrastruktur Ramah Lingkungan

Inkana Putri - detikFinance
Rabu, 06 Sep 2023 16:30 WIB
The Deputy Foreign Minister Pahala Mansury deliveres a presentation with the theme Indonesias plan to Develop Green Infrastructureon the second day of the 2023 ASEAN-Indo-Pacific Forum at the Mulia Hotel, Jakarta, Wednesday (6/9/2023). Media Center ASEAN Summit 2023/Galih Pradipta/aww/Int.
 *** Local Caption *** Wakil Menteri Luar Negeri Pahala Mansury menyampaikan presentasi dengan tema Rencana Indonesia untuk Mengembangkan Infrastruktur Hijau pada hari kedua ASEAN-Indo-Pacific Forum 2023 di Hotel Mulia, Jakarta, Rabu (6/9/2023). Media Center KTT ASEAN 2023/Galih Pradipta/aww.
Foto: ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA
Jakarta -

Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia Pahala Mansury membeberkan rencana Indonesia terkait pengembangan infrastruktur ramah lingkungan dalam mencapai pengurangan emisi.

Pahala mengatakan Indonesia telah berkomitmen untuk menurunkan emisi sebesar 31,9% pada tahun 2030 dengan kapasitas nasional dan sebesar 43,2% dengan dukungan internasional.

"Kami juga berkomitmen untuk mencapai target NZE pada tahun 2060. Untuk mendukung ambisi ini, Indonesia akan fokus pada 5 bidang utama, khususnya fokus mendukung infrastruktur ramah lingkungan," ujar Pahala dalam Plenary Sessions on AIPF sub-themes I: Green Infrastructure and Resilient Supply Chain, Rabu (6/9/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertama, kata Pahala, Indonesia mendorong peningkatan kapasitas seluruh energi terbarukan. Saat ini, Indonesia memiliki potensi untuk membangun pembangkit listrik tenaga panas bumi sebesar 22 GW, pembangkit listrik tenaga air sebesar 75 GW, tenaga surya dan biomass sebesar 6,6 GW, serta pembangkit listrik ramah lingkungan sebesar 60,6 GW.

Kedua, Indonesia telah melakukan pengembangan biofuel, biomass, dan green molecule lainnya. Pada tahun 2023, Indonesia sudah mengembangkan Biodiesel 35% (B35) menggantikan sekitar 35% minyak solar.

ADVERTISEMENT

"Dan Pertamina baru-baru ini meluncurkan Pertamax Green yang terdiri dari bensin dengan bahan bakar Bioetanol dan menargetkan mampu mencapai E20 sebelum tahun 2030," paparnya.

Ketiga, Indonesia juga meluncurkan kendaraan listrik. Saat ini, cadangan nikel dunia 26%-nya berasal dari Indonesia. Pahala berharap Indonesia bisa mengoptimalkan cadangan nikel di Tanah Air dalam hal global supply chains untuk industri baterai kendaraan listrik dunia.

"Selanjutnya, Kami juga berusaha membangun kemampuan dan kapasitas kami, tidak hanya di bidang biofuel, namun juga membangun kemampuan untuk mengembangkan Green Industry Cluster," ucapnya.

Kelima, Indonesia juga mendorong perkembangan electricity vehicle (EV) Ecosystem. Meski demikian, Pahala menyebut hal ini perlu kolaborasi dari negara ASEAN.

"Terakhir, pengembangan EV Ecosystem, namun hal ini tidak dapat terwujud tanpa adanya konektivitas antarnegara anggota ASEAN. Oleh karena itu, membangun tempat penyimpanan untuk green molecules dan bahan bakar efisien yang berkelanjutan adalah salah satu kunci bagaimana kita dapat mengembangkan ekosistem yang lebih kohesif dan meregionalisasi rantai pasokan," tutupnya.

(akd/akd)

Hide Ads