Wamenlu Dorong Kolaborasi ASEAN Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik

KTT ASEAN 2023 - AIPF

Wamenlu Dorong Kolaborasi ASEAN Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik

Ilyas Fadilah - detikFinance
Rabu, 06 Sep 2023 11:34 WIB
The Deputy Minister of State-owned Enterprises (BUMN) Rosan Perkasa Roeslani (right), the Vice Minister for Foreign Affairs Pahala Nugraha Mansury (center) and moderator Hartyo Harkomoyo give statements at the press conference regarding the ASEAN-Indo-Pacific Forum (AIPF) at the media center of the 43rd ASEAN Summit at JCC, Jakarta, Tuesday (5/9/2023). Media Center of ASEAN Summit 2023/Afriadi Hikmal/aww/ratih. *** Local Caption *** Wakil Menteri BUMN Rosan Perkasa Roeslani (kanan) bersama Wakil Menteri Luar Negeri Pahala Nugraha Mansury (tengah) dan Moderator Hartyo Harkomoyo menyampaikan penjelasan pada konferensi pers terkait ASEAN Indo-Pasific Forum di media center KTT ke-43 ASEAN di JCC, Jakarta, Selasa (5/9/2023). Media Center KTT ASEAN 2023/Afriadi Hikmal/aww.
Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia Pahala Mansury (tengah)/Foto: ANTARA FOTO/AFRIADI HIKMAL
Jakarta -

Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia Pahala Mansury membeberkan potensi ASEAN dalam mengembangkan ekosistem kendaraan listrik. Menurutnya, Indonesia dan Filipina memiliki sumber daya yang dibutuhkan untuk kendaraan listrik, yaitu nikel.

Menurut Pahala, Indonesia menyimpan 26% nikel dunia. Atas dasar itu Indonesia berambisi untuk menjadi raja baterai dunia.

"Kita meluncurkan dan membangun ekosistem kendaraan listrik di Indonesia," katanya dalam acara ASEAN-Indo-Pacific Forum (AIPF), di Hotel Mulia Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (6/9/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Anggota negara ASEAN juga punya potensi yang besar. Filipina juga menyimpan cadangan nikel, tapi di Indonesia kita punya sumber daya lain selain nikel," lanjutnya.

Selain Itu, Pahala menyebut Indonesia terus mendorong penggunaan energi bersih. Indonesia terus berupaya menghubungkan klaster industri hijau satu sama lain.

ADVERTISEMENT

Namun secara umum, ASEAN memiliki ambisi yang sama untuk mengoptimalkan ekosistem kendaraan listrik dunia, atau bahkan lebih. "Dan untuk mengembangkan ekosistem ini, kita harus menghubungkan klaster industri hijau melalui green ASEAN grid," tuturnya.

Ia menegaskan ekosistem kendaraan listrik tak akan optimal jika industri di ASEAN kurang terkoneksi. Oleh karena itu ia mendorong kolaborasi yang baik antar sesama anggota.

"Ekosistem kendaraan listrik, termasuk pabriknya, tidak akan terealisasi tanpa konektivitas sesama anggota ASEAN," pungkasnya.

(ily/ara)

Hide Ads