Jika dijumlahkan anggaran untuk pembelian mobil mencapai Rp 87 miliar sebanyak 111 mobil. Jumlah itu pertama mobil dinas 7 unit (Rp 4,5 miliar), 66 unit mobil untuk gerakan pasar murah Rp 42 miliar, 15 unit untuk truk pengumpulan donasi Rp 9 miliar, dan 23 unit truk untuk laboratorium keliling Rp 32,2 miliar.
Penambahan unit mobil dinas diajukan oleh Sekretariat Umum yang mengusulkan anggaran Rp 4,5 miliar untuk membeli mobil dinas 7 unit.
"Layanan sarana internal kami menginginkan pengadaan mobil eselon II itu kurang 6 dan eselon I kurang 1. Jadi 7 unit kendaraan roda empat dengan anggaran Rp 4,5 miliar," ujar Sekretaris Badan Pangan Nasional, Sarwo Edhy dalam rapat dengan Komisi IV DPR RI di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Kamis (7/9/2023).
Di tengah-tengah paparannya, Ketua Komisi IV DPR RI, Sudin memotong dan bertanya terkait dengan apakah lebih baik mobil dinas tersebut beli atau sewa.
"Pak, mana lebih baik beli unit mobil atau sewa. Mana lebih baik, yang nggak ribet, karena anda beli mobil, nanti ada supir, perawatan mobil dan lain-lain, ini saya nanya doang kira-kira mana yang efektif," ujar Sudin.
Kemudian Sarwo menjawab bahwa sebenarnya lebih efektif sewa, hanya saja menurutnya jika sewa haru dibayar tiap bulan. Pernyataan itu pun dijawab kembali oleh Sudin.
"Anda bisa kok sewa mobil lima tahun kalau mau, kenapa nggak Anda bilang aja sewanya per jam," ujar dia.
Kemudian, terkait pembelian fasilitas mobil juga diajukan oleh Deputi I Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan I Gusti Ketut Astawa yang mengusulkan anggaran sebanyak Rp 42 miliar untuk 66 unit truk untuk gerakan pasar murah di berbagai daerah di 2024.
"Kami mengusulkan kalau jika diizinkan, tahun ini baru lima terkait sarana mobil gerakan pangan murah sehingga lebih mudah distribusikan pangan di daerah provinsi, kabupaten yang nanti kita sampaikan usulan tambahan di 2024," ujarnya.
Lalu, usulan diajukan oleh Deputi II Bidang Kerawanan Pangan Dan Gizi Nyoto Suwignyo yang mengajukan untuk membeli mobil sebanyak 15 unit denga anggaran Rp 9 miliar. Mobil atau truk itu disebut akan digunakan untuk pengumpulan donasi makanan dari hotel hingga restoran di berbagai daerah.
Terakhir pengajuan pembelian mobil diusulkan oleh Deputi III Bidang Penganekaragaman Konsumsi Dan Keamanan Pangan, Andriko Noto Susanto. Dia mengusulkan tambahan anggaran untuk membeli mobil sebesar 23 unit untuk laboratorium keliling.
"Mobil untuk laboratorium keliling, keamanan dan mutu pangan diusulkan untuk pengadaan 23 unit di 2024 sehingga meminta usulan tambahan sebesar Rp 32,20 miliar," tuturnya.
Kemudian sejumlah anggota Komisi IV DPR RI menanggapi soal tambahan anggaran untuk membeli sejumlah unit mobil itu. Seperti yang disampaikan oleh Anggota Komisi IV Slamet dari Partai Keadilan Sejahtera.
Menurutnya, usulan untuk menambah mobil dinas lebih baik untuk sewa saja agar lebih hemat biaya. Kemudian dia menanggapi terkait tambahan anggaran untuk food truk sebanyak 66 unit.
"Secara pribadi pengadaan mobil ini saya tidak setuju kecuali melihat ada urgensi yang menunjang itu," ujar dia.
Ketidaksetujuan juga disampaikan oleh Anggota Komisi IV Edward Tannur dari Partai Kebangkitan Bangsa. Dia terang-terangan tidak menyetujui usulan anggaran untuk membeli mobil hingga truk untuk sejumlah program Badan Pangan Nasional.
"Saya usulan kalau beli mobil, itu kita stop kalau pemeliharaan perawatan lebih besar daripada manfaatnya nanti," ungkapnya. (ada/ara)