PT Amandina Bumi Nusantara (Amandina), perusahaan pendaur ulang botol bekas hingga 30 ribu ton limbah plastik PET. Botol bekas itu dijadikan botol yang digunakan untuk kemasan makanan atau minuman.
Usaha ini adalah hasil dari kerja sama antara Coca-Cola Europacific Partners Indonesia (CCEP Indonesia) dan Dynapack Asia. Untuk memastikan pasokan bahan baku yang berkelanjutan untuk fasilitas mereka, Amandina berkolaborasi dengan yayasan nirlaba Mahija Parahita Nusantara (Mahija). Misi Mahija berputar di sekitar mendukung pembentukan infrastruktur pengumpulan melalui pengembangan mikro-usaha dalam komunitas.
Aksi perusahaan ini mendapatkan penghargaan dari Dewan Penasihat Bisnis ASEAN (ASEAN-BAC) pada ASEAN Business Awards 2023 kategori Sirkularitas Limbah Plastik. Penghargaan diterima Direktur Utama Amandina, Suharji Gasali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan memproduksi bahan daur ulang, Amandina secara aktif berkontribusi pada pengurangan limbah plastik di lingkungan dan menurunkan permintaan plastik yang berasal dari bahan fosil. Hal ini, pada gilirannya, membantu meminimalkan jejak lingkungan dan karbon," katanya dalam keterangan resmi, Jumat (8/9/2023).
Amandina percaya bahwa plastik adalah sumber daya yang berharga yang seharusnya tidak pernah dianggap sebagai limbah. Suharji ingin makin banyak orang yang bergabung dengan aksi Amandina, apalagi perusahaan ini berdiri sebagai fasilitas daur ulang PET pertama di Indonesia yang menerima sertifikasi SNI.
Sebelumnya, Amandina dan Coca-Cola meluncurkan botol 100 persen PET di Indonesia. penggunaan botol plastik PET ini sekaligus mewujudkan komitmen perusahaan terhadap visi World Without Waste yaitu membantu mengumpulkan dan mendaur ulang botol-botol yang telah digunakan. Hingga 2022, perusahaan sudah mengurangi penggunaan plastik sebanyak 23,6 persen.
(fdl/fdl)