Setelah AIPF, RI Kejar Potensi Kerja Sama Rp 12,4 T dari Sejumlah Negara

KTT ASEAN 2023 - AIPF

Setelah AIPF, RI Kejar Potensi Kerja Sama Rp 12,4 T dari Sejumlah Negara

Sukma Nur - detikFinance
Minggu, 10 Sep 2023 08:38 WIB
The Deputy Minister of State-Owned Enterprises (BUMN) Rosan Roeslani delivers paparan in the Subtheme III: Inclusive Digital Transformation on the second day of the ASEAN-Indo-Pacific Forum (AIPF) at Mulia Hotel, Jakarta, Wednesday (6/9/2023). Media Center of ASEAN Summit 2023/Aditya Pradana Putra/pras/ratih.
 *** Local Caption *** Wakil Menteri BUMN Rosan Roeslani menyampaikan paparan dalam sesi Subtema III Transformasi Digital yang Inklusif pada hari hari kedua ASEAN-Indo-Pacific Forum (AIPF) di Hotel Mulia, Jakarta, Rabu (6/9/2023). Media Center KTT ASEAN 2023/Aditya Pradana Putra/pras.
Foto: ADITYA PRADANA PUTRA/ADITYA PRADANA PUTRA
Jakarta -

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara RI (BUMN) Rosan Roeslani mengatakan meskipun gelaran ASEAN-Indo-Pacific Forum (AIPF) 2023 sudah mendatangkan potensi kerja sama senilai US$ 32 miliar atau Rp 490,59 triliun, tetapi pemerintah masih berusaha untuk mengejar potensi kerja sama senilai US$ 810 juta atau RP 12,4 triliun dari sejumlah negara.

"Kami harapkan ini dapat berlanjut setelahnya," kata Rosan dalam keterangan tertulis, Minggu (10/9/2023).

Hal ini didasari karena Rosan menilai banyak sektor yang diminati oleh investor saat perhelatan AIPF berlangsung. Ia pun mengungkapkan sektor yang paling banyak diminati di antaranya adalah energi hijau dan ekosistem baterai kendaraan listrik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Banyak juga yang ingin berpartisipasi dalam digitalisasi, terutama potensi dari masyarakat kita yang belum tersentuh formal financing. Mereka melihat potensi itu akan lebih besar ke depannya," tambah Rosan.

Rosan melanjutkan ada beberapa proyek yang memang menjadi fokus dalam kegiatan AIPF. Proyek tersebut juga mencakup proyek strategis nasional.

ADVERTISEMENT

"Ada 5 proyek melibatkan energi, oil and gas, 9 melibatkan jalan tol, ada 5 proyek yang melibatkan Pelabuhan, dan 6 proyek di sektor kesehatan, 3 proyek terkait pupuk, 10 proyek infrastruktur, 9 di tourism dan 3 di kendaraan listrik," jelasnya.

Ia menambahkan kegiatan tersebut dihadiri oleh 185 investor yang hadir, di antaranya berasal dari negara Arab Saudi, Prancis, Korea Selatan, Spanyol, China, Jerman, Jepang, Kanada, dan Inggris.

Sebagai informasi, pada kegiatan tersebut, BUMN juga menggaet sejumlah perusahaan seperti Pertamina, PLN, In Journey, BNI, Mind ID, dan Telkom untuk turut serta dalam agenda business matching yang digelar di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta, pada Rabu 6 September 2023 lalu.




(ega/ega)

Hide Ads