AIPF Jaring Potensi Kerja Sama Rp 490 T, Ini Sektor yang Banyak Diminati

KTT ASEAN 2023 - AIPF

AIPF Jaring Potensi Kerja Sama Rp 490 T, Ini Sektor yang Banyak Diminati

Hana Nushratu - detikFinance
Sabtu, 09 Sep 2023 09:26 WIB
The Deputy Minister of State-Owned Enterprises (BUMN) Rosan Roeslani delivers paparan in the Subtheme III: Inclusive Digital Transformation on the second day of the ASEAN-Indo-Pacific Forum (AIPF) at Mulia Hotel, Jakarta, Wednesday (6/9/2023). Media Center of ASEAN Summit 2023/Aditya Pradana Putra/pras/ratih.
 *** Local Caption *** Wakil Menteri BUMN Rosan Roeslani menyampaikan paparan dalam sesi Subtema III Transformasi Digital yang Inklusif pada hari hari kedua ASEAN-Indo-Pacific Forum (AIPF) di Hotel Mulia, Jakarta, Rabu (6/9/2023). Media Center KTT ASEAN 2023/Aditya Pradana Putra/pras.
Foto: ADITYA PRADANA PUTRA/ADITYA PRADANA PUTRA
Jakarta -

Indonesia sukses mendatangkan potensi kerja sama senilai US$ 32 miliar atau sekitar Rp 490,59 triliun di agenda penjajakan bisnis (business matching) ASEAN Indo-Pacific Forum (AIPF) 2023. Adapun agenda tersebut digelar pada Rabu (6/9) lalu.

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara RI (BUMN) Rosan Roeslani mengungkapkan sejumlah sektor yang banyak diminati oleh investor di ajang AIPF 2023. Sektor tersebut adalah energi hijau dan ekosistem baterai kendaraan listrik.

"Banyak juga yang ingin berpartisipasi dalam digitalisasi, terutama potensi dari masyarakat kita yang belum tersentuh formal financing. Mereka melihat potensi itu akan lebih besar ke depannya," ungkap Rosan dalam keterangannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam agenda business matching, BUMN memboyong sejumlah perusahaan di antaranya Pertamina, PLN, In Journey, BNI, Mind ID, dan Telkom. Beberapa proyek yang dipamerkan dalam agenda ini di antaranya renewable energy, green hydrogen, green ammonia, dan infrastruktur jalan tol dan pelabuhan.

Rosan juga menyampaikan beberapa proyek yang menjadi fokus dalam kegiatan itu juga mencakup proyek strategis nasional.

ADVERTISEMENT

"Ada 5 proyek melibatkan energi, oil and gas, 9 melibatkan jalan tol, ada 5 proyek yang melibatkan Pelabuhan, dan 6 proyek di sektor kesehatan, 3 proyek terkait pupuk, 10 proyek infrastruktur, 9 di tourism dan 3 di kendaraan listrik," paparnya.

Diketahui, ada sebanyak 185 investor yang hadir dalam business matching itu. Mereka berasal dari berbagai negara seperti Arab Saudi, Prancis, Korea Selatan, Spanyol, China, Jerman, Jepang, serta Kanada dan Inggris.

Ia menyebut proyek-proyek tersebut mengundang antusiasme yang tinggi dari para investor dan pihak swasta lainnya. Bahkan, kapasitas ruang pertemuan business matching tidak cukup untuk menampung para investor yang ingin datang dan mengetahui proyek-proyek tersebut.

Meski sudah meraup potensi kerja sama dengan nilai yang cukup fantastis, RI masih mengupayakan potensi kerja sama dari negara lain yang bernilai US$ 810 juta atau Rp 12,4 triliun.

"Kami harapkan ini dapat berlanjut setelahnya," tutupnya.

(anl/ega)

Hide Ads