Bunga Majemuk: Definisi, Rumus Menghitung, dan Contohnya

Bunga Majemuk: Definisi, Rumus Menghitung, dan Contohnya

Bayu Ardi Isnanto - detikFinance
Minggu, 10 Sep 2023 15:00 WIB
Ilustrasi bunga bank.
Ilustrasi bunga majemuk. Foto: Micheile Henderson/ Unsplash
Jakarta -

Dalam ilmu ekonomi dan matematika, kita mengenal istilah bunga majemuk. Bunga majemuk diterapkan dalam berbagai produk simpanan maupun pinjaman.

Untuk mengetahui apa itu bunga majemuk, simak penjelasannya dalam artikel ini. Kita akan ulas mulai dari definisi bunga majemuk, cara menghitung, dan contohnya.

Definisi Bunga Majemuk

Dikutip dari e-Modul Matematika Kelas XI oleh Rini Purnamawati yang diterbitkan oleh Kemdikbud, bunga majemuk adalah bunga yang diberikan tidak hanya berdasarkan pada uang yang ditabungkan, tetapi bunganya juga. Tak hanya produk simpanan, bunga majemuk juga diterapkan pada produk pinjaman.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Modal/utang periode berikutnya adalah modal/utang periode sebelumnya ditambah dengan bunga.

Misalnya modal tahun pertama Rp 100 ribu mendapatkan bunga 10% atau Rp 10 ribu, maka modal tahun kedua tidak lagi Rp 100 ribu, melainkan Rp 110 ribu. Begitu seterusnya.

ADVERTISEMENT

Kebanyakan produk simpanan di bank menggunakan bunga majemuk. Produk investasi pun menerapkan jenis bunga ini. Begitu pula produk pinjaman, banyak yang menerapkan bunga majemuk, terutama untuk produk dengan tenor bertahun-tahun.

Ini berbeda dengan bunga tunggal. Bunga tunggal adalah bunga yang diberikan hanya untuk sejumlah uang yang ditabungkan. Jadi modal periode pertama, kedua, ketiga, dan selanjutnya akan tetap sama.

Beberapa produk yang menerapkan bunga tunggal antara lain deposito (yang tidak otomatis), obligasi ritel, dan sukuk.

Rumus Menghitung Bunga Majemuk

Untuk memahami bunga majemuk, dapat kita lihat penghitungan berikut ini.

Misalnya Pak Mahmud menabung uang Rp 10 juta di Bank BOS yang menawarkan sistem bunga majemuk 4 persen per tahun.

  • Modal tahun ke-1 Rp 10.000.000 mendapatkan bunga Rp 400.000
  • Modal tahun ke-2 Rp 10.400.000 mendapatkan bunga Rp 416.000
  • Modal tahun ke-3 Rp 10.816.000 mendapatkan bunga Rp 432.640
  • Modal tahun ke-4 Rp 11.248.640 mendapatkan bunga Rp 449.945
  • Modal tahun ke-5 Rp 11.698.585 mendapatkan bunga Rp 467.943
  • Setelah tahun ke-5, Pak Mahmud akan menerima uang Rp 12.166.528

Penghitungan di atas dapat disimpulkan secara matematis. Berikut ini rumus menghitung bunga majemuk seperti dilansir dari buku Matematika SMK 2: Kelompok Bisnis dan Manajemen.

Na = M (1 + i)n

Keterangan:

Na: nilai akhir
M: modal awal
i: besar bunga yang ditulis secara desimal (5% = 0,05)
n: jangka waktu

Contoh Soal Bunga Majemuk

Agar lebih paham mengenai perhitungan bunga majemuk, simak contoh-contoh lainnya berikut ini.

Contoh 1

Suatu modal sebesar Rp 100.000 diinvestasikan selama 5 tahun dengan bunga majemuk 5% per tahun. Berapakah nilai akhir dana yang diperoleh investor tersebut!

Diketahui:

M = 100.000
i = 5% atau 0,05
n = 5 tahun

Jawab:

Na = M (1 + i)n
Na = 100.000 (1 + 0,05)5
Na = 100.000 (1,276)
Na = Rp 127.600

Contoh 2

Roki membeli mobil seharga Rp 50 juta dengan sistem kredit berbunga majemuk 7% per tahun. Roki akan mencicil selama 3 tahun. Berapa harga mobil tersebut setelah ditambah dengan bunga dan berapa cicilannya per bulan?

Diketahui:

M = 50.000.000
i = 7% atau 0,07
n = 3 tahun

Jawab:

Na = M (1 + i)n
Na = 50.000.000 (1 + 0,07)3
Na = 50.000.000 (1,225)
Na = 61.250.000

Maka cicilan per bulannya adalah Rp 61.250.000 dibagi 36 bulan, yaitu Rp 1.701.388,88 per bulan.

Nah, itulah tadi penjelasan lengkap mengenai bunga majemuk, mulai dari definisi, rumus dan cara menghitung, serta contoh soalnya. Semoga bermanfaat.




(bai/inf)

Hide Ads