Produk-produk Indonesia didorong untuk bisa mendunia alias go global, bahkan bisa sampai berpengaruh di dunia. Hal ini lah yang hendak di lakukan oleh Satria Gunawan Suharno, pemilik dari House of Tea.
Ia menggagas Kenduri Teh Indonesia 2023 yang berlangsung di House of Tea, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu. Lewat kegiatan ini diharapkan terjalin silaturahmi dan komunikasi antara pencinta teh, baik para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) produk teh dan petani teh.
Melalui Kenduri Teh, yang baru pertama kali diadakan, Gunawan dan para pemerhati teh ingin mengangkat harkat para petani dan tanaman teh di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Secara globalnya, kami berdiskusi tentang budaya minum teh. Kami juga ingin meyakinkan para petani bahwa kami, House of Tea, dan teman-teman yang punya usaha teh, juga memperjuangkan nasib mereka," kata Gunawan, Selasa (12/9/2023).
House of Tea merupakan salah satu UMKM binaan Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC). Menurut dia, momen Kenduri Teh juga bisa mendekatkan para pelaku usaha dengan komunitas dan perusahaan yang memiliki kepedulian untuk mendorong kemajuan UMKM Indonesia.
Dari Kenduri Teh Indonesia, Gunawan, para pencinta teh, pelaku usaha teh, para petani, dan komunitas Gastronomi Indonesia, mencetuskan sebuah deklarasi. Deklarasi itu menyatakan, mendukung untuk mengangkat kekuatan teh Indonesia.
Ia mendorong teh Indonesia untuk bisa mendunia. Ada tiga cara yang dilakukan. Pertama, mendorong sosialisasi kekuatan teh Indonesia secara berkelompok maupun secara individu melalui kalangan, komunitas dan social media. Dua, membantu promosi melalui kolaborasi kegiatan, baik acara terbatas maupun publik.
Dan yang terakhir, mendukung teh Indonesia menjadi bagian dalam acara Gastronomi Diplomasi, terutama di acara jamuan kenegaraan yang dilakukan oleh perwakilan Indonesia di mancanegara.
Kami meyakini bahwa kekuatan serta komitmen komunitas, pelaku industri, praktisi, akademisi dan dukungan pemerintah menjadi kunci sukses dari implementasi deklarasi ini. Gunawan mengungkapkan, ada keinginan kuat untuk menjadikan teh sebagai alat diplomasi di kancah dunia.
"Kami berharap, ketika membicarakan sesuatu, kalau diiringi dengan makanan dan minuman, semuanya menjadi cair. Dengan cara itu, sesuatu yang ingin disampaikan bisa diterima. Kami ingin di setiap event, teh bisa disajikan. Jangan memutuskan sesuatu yang prinsip sebelum minum teh. Kira-kira seperti itu," kata Gunawan.
(fdl/fdl)