Perusahaan bernama H2FLY berhasil menerbangkan pesawat berawak dengan bahan bakar hidrogen cair. Penerbangan tersebut dilakukan di bandara Maribor, Slovenia sebagai bagian dari proyek HEAVEN.
Dilansir dari Ubergizmo, proyek tersebut adalah sebuah kemitraan yang didanai oleh Uni Eropa yang bertujuan untuk uji kelayakan penggunaan hidrogen cair di pesawat terbang.
Selama uji terbang pesawat HY4 berhasil mengudara selama lebih dari 3 jam dan menunjukkan kemampuannya untuk beroperasi dengan pengurangan emisi dan waktu penerbangan lebih lama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meskipun HY4 tidak dimasukkan dalam produksi komersial, H2FLY berencana untuk meningkatkan sistem sel bahan bakarnya hingga kapasitas megawatt. Saat terisi penuh, pesawat tersebut dapat terbang hingga delapan jam dengan kapasitas penyimpanan hidrogen hingga 24 kilogram (kg).
Keberhasilan penerbangan berbahan bakar hidrogen cair ini juga bergantung pada pembangunan infrastruktur pengisian bahan bakar. H2FLY berkolaborasi dengan Air Liquide untuk proyek Heaven. Ini pertama kalinya bandara bisa mengisi hidrogen cair.
Sebagai informasi, hidrogen cair mempunyai beberapa keunggulan daripada hidrogen gas. Misalnya kepadatan energi yang tinggi sehingga dapat mengurangi kebutuhan tangki bahan bakar yang besar dan memungkinkan kapasitas muatan yang lebih besar. Hidrogen cair juga berpotensi mengurangi emisi dan memperluas jangkauan penerbangan.
H2FLY didirikan pada tahun 2015 dan diakuisisi oleh Joby Aviation pada tahun 2021, merupakan sebuah perusahaan asal California yang berfokus pada pengembangan kendaraan listrik lepas landas dan mendarat (eVTOL untuk layanan taksi udara.
(kil/kil)