Pegawai Kereta Api di Korsel Mogok Kerja, Tuntut Gaji Naik!

Pegawai Kereta Api di Korsel Mogok Kerja, Tuntut Gaji Naik!

Retno Ayuningrum - detikFinance
Kamis, 14 Sep 2023 12:31 WIB
Ilustrasi pekerja Jepang
Ilustrasi pekerja - Foto: (iStock)
Jakarta -

Sebanyak 13.000 pekerja kereta api di Korea Selatan melakukan aksi mogok kerja selama empat hari. Ini merupakan aksi pertama mereka dalam empat tahun terakhir.

Unjuk rasa ini berhasil membuat operasional kereta penumpang dan kargo turun 60%. Padahal sedang terjadi kenaikan permintaan angkutan umum menjelang hari libur di Korea Selatan.

Dikutip dari Reuters disebutkan para pekerja yang tergabung dalam Serikat Pekerja Kereta Api Korea ini menuntut kenaikan gaji, perbaikan sistem kerja dan perluasan layanan kereta KTX hingga rute yang menguntungkan seperti di Seoul bagian selatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemogokan kerja tersebut terjadi setelah gagalnya negosiasi antara serikat pekerja dengan Kementerian Transportasi, dan Korea Railroad Corp (KORAIL), selaku operator kereta api di negara Ginseng tersebut, Rabu (13/9/2023). Aksi unjuk rasa ini diperkirakan berakhir pada Senin (18/9/2023) pukul 09.00 pagi waktu setempat.

Kementerian Perdagangan memperkirakan kereta barang akan beroperasi dari 21% sampai 47% dari kapasitas normal. Meskipun begitu, bisnis di negara tersebut tidak akan terkena dampak karena barang ekspor seperti semikonduktor tidak bergantung pada kereta api.

ADVERTISEMENT

KORAIL berencana untuk memobilisasi pegawai pengganti. Selain itu, sekitar 68% rute KTX dan 75% rute kereta bawah tanah metro akan beroperasi. KORAIL juga meminta maaf atas ketidaknyamanan yang dialami penumpang.

Kepala KORAIL Han Moon Hee menilai aksi pemogokan ini sebagai tindakan yang ilegal dan meminta para pegawai untuk kembali bekerja.

Menteri Tenaga Kerja Lee Jeong Sik juga meminta serikat pekerja untuk membatalkan aksi mogok tersebut karena berdampak pada ekonomi dan menimbulkan ketidaknyamanan penumpang.

Menurut Asosiasi Semen Korea, sebanyak 40% menggunakan kereta api untuk transportasi semen. Jika pemogokan tersebut berlanjut, akan berdampak pada profitabilitas perusahaan di tengah naiknya pembangunan.

Simak juga Video: Korsel Yakin Kim Jong Un dan Putin Bahas Perdagangan Senjata

[Gambas:Video 20detik]



(kil/kil)

Hide Ads