Konsumtif Adalah Konsumsi Berlebihan, Kenali Penyebab dan Dampaknya

Konsumtif Adalah Konsumsi Berlebihan, Kenali Penyebab dan Dampaknya

Fida Afra - detikFinance
Sabtu, 16 Sep 2023 18:00 WIB
Portrait of her she nice lovely cheerful cheery glad wavy-haired lady, shopaholic carrying bags flying 100 million budget salary success isolated over bright vivid shine violet lilac background
Foto: Getty Images/iStockphoto/Deagreez
Jakarta -

Perilaku konsumtif adalah fenomena yang banyak melanda masyarakat saat ini. Pada zaman yang serba cepat dan praktis, semua orang memiliki akses untuk mendapatkan kebutuhan hidupnya dengan mudah.

Kemudahan orang untuk membeli barang dan jasa secara tidak langsung dapat menjebak seseorang dalam perilaku konsumtif. Seseorang bisa menghabiskan uang untuk memenuhi keinginannya, walau barang tersebut tidak dibutuhkan.

Untuk mengetahui lebih dekat apa itu perilaku konsumtif, yuk simak penjelasan selengkapnya pada artikel berikut ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa itu Konsumtif

Menurut Pontotoring (2019), perilaku konsumtif adalah kecenderungan perilaku manusia mengkonsumsi yang tidak lagi didasarkan pada pertimbangan kebutuhan rasional, tetapi karena keinginan yang tidak rasional.

Perilaku konsumtif mendorong seseorang untuk terus mengkonsumsi tanpa batasan. Kebiasaan dan gaya hidup mengalami perubahan yang cepat dalam waktu singkat membuat seseorang merasa perlu mengikuti perubahan itu.

ADVERTISEMENT

Dikutip dari Sarwono (2002), perilaku konsumtif adalah perilaku yang dipengaruhi oleh faktor emosional dibandingkan faktor rasional sebab pertimbangan membeli lebih terfokus pada status sosial dan fashion.

Contoh Perilaku Konsumtif

Dikutip dari Sumartono, terdapat beberapa perilaku konsumen yang masuk ke dalam perilaku konsumtif, meliputi:

1. Membeli Barang demi Gengsi

Rasa gengsi mendorong seseorang untuk lebih memilih membeli barang yang dipercaya akan meningkatkan penampilan, daripada barang yang lebih dibutuhkan.

Perilaku konsumtif juga bisa tercermin dalam keputusan seseorang untuk sengaja membeli produk yang mahal dan bermerek agar bisa mendapatkan perhatian atau dihargai lebih oleh teman-teman mereka.

2. Membeli Barang untuk Menjaga Status Sosial

Orang yang memiliki perilaku konsumtif cenderung memandang bahwa barang yang mereka gunakan merupakan simbol dari status sosial mereka.

Oleh karena itu, mereka sering memilih untuk membeli barang-barang yang berharga tinggi dengan merek terkenal sebagai cara untuk menunjukkan status sosial mereka.

3. Membeli karena Potongan Harga Padahal Tidak Perlu

Orang seringkali tergoda untuk membeli barang bukan karena manfaat atau kegunaannya, melainkan karena harga yang menarik yang ditawarkan.

Program potongan harga yang sengaja disediakan oleh pusat perbelanjaan menjadi daya tarik bagi individu yang memiliki perilaku konsumtif.

4. Membeli Barang karena Kemasannya Menarik

Seseorang cenderung tertarik untuk membeli suatu produk karena kemasannya yang berbeda dan menarik dibandingkan dengan produk sejenis lainnya.

Misalnya, seseorang mungkin memutuskan untuk membeli tas karena warnanya menarik, meskipun sebenarnya tas tersebut tidak menjadi kebutuhan mereka.

Penyebab Perilaku Konsumtif

Dilansir dari beberapa sumber, berikut ini adalah beberapa penyebab dari perilaku konsumtif.

1. Pengaruh Gaya Hidup

Gaya hidup terbentuk dari kebiasaan seseorang dalam sebuah lingkungan. Orang yang cenderung terbiasa mengamati lingkungan dan mengadopsi kebiasaan tersebut.

Orang yang tinggal dan tumbuh dalam lingkungan keluarga atau teman yang memiliki kebiasaan berbelanja, akan mengikuti kebiasaan tersebut.

2. Ingin Pengakuan Lingkungan

Penerimaan dalam sebuah grup memerlukan sebuah kesamaan dari masing-masing individu. Konformitas terjadi ketika seseorang mengadopsi perilaku orang lain karena ingin diterima oleh kelompok.

Seseorang dapat membeli ponsel, baju, atau kendaraan yang sama atau sejenis dengan teman sebayanya yang ingin ia dekati.

3. Iklan Media Sosial

Media sosial menjadi platform yang sangat efektif untuk mempromosikan produk dan gaya hidup tertentu pada masyarakat luas.

Dengan eksposur tinggi konten barang mewah, seseorang cenderung termotivasi untuk membeli barang yang sebenarnya tidak ia butuhkan.

4. Kemudahan Akses Belanja

Platform berbelanja online telah memberikan kenyamanan seseorang untuk menjelajahi berbagai produk dimanapun ia berada.

Dengan mudahnya membeli barang hanya dengan beberapa langkah dari gadget pribadi, belanja impulsif menjadi lebih mudah.

Dampak Perilaku Konsumtif

Meskipun terkesan buruk, ternyata perilaku konsumtif bisa memberikan dampak positif juga. Lebih lanjut, berikut beberapa dampak perilaku konsumtif.

Dampak Positif

Dampak positif dari perilaku konsumtif adalah peningkatan ekonomi dan lapangan kerja. Peningkatan jumlah barang yang dibeli memungkinkan perusahaan menambah karyawan untuk mengimbangi permintaan barang.

Dampak Negatif

Dampak negatif dari perilaku konsumtif adalah psikologis seseorang. Seseorang akan terus merasa kekurangan barang untuk membangun citra yang ditunjukkan di media sosial.

Nah, itulah tadi penjelasan mengenai perilaku konsumtif. Konsumtif adalah perilaku membeli barang berlebihan di luar dari kebutuhan. Semoga bermanfaat!




(inf/inf)

Hide Ads