Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati belum lama ini sempat bertemu dengan para Menkeu dari negara G20 lain untuk membahas permasalahan perpajakan internasional. Hal ini dilakukannya saat mengunjungi India untuk menghadiri acara G20 New Delhi Leaders Declaration.
"Salah satu butir penting dari G20 New Delhi Leaders Declaration adalah mengenai International Taxation," ungkap Sri Mulyani dalam salah satu unggahannya di Instagram (@smindrawati), ditulis Sabtu (16/9/2023).
Ia menjelaskan pada dasarnya semua negara di dunia membutuhkan penerimaan dari pajak untuk membiayai kebutuhan negaranya. Mulai dari membangun infrastruktur, pendidikan, kesehatan, kekuatan militer untuk pertahanan keamanan, dan masih banyak hal lagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sayangnya di sisi lain globalisasi dan ekonomi digital membuat perusahaan beroperasi tanpa mengenal batas negara. Menurutnya hal ini menimbulkan adanya kompleksitas serta tantangan baru dalam melakukan pemungutan pajak antar negara yang adil dan efektif.
"Semua negara berjuang mencegah terjadinya erosi basis pajak akibat praktek penghindaran pajak (tax avoidance dan tax evasion). Persaingan antar negara dengan menurunkan tarif pajak bahkan hingga nol persen - telah menimbulkan dampak 'race to the bottom' yang makin menggerus basis pajak," katanya.
Sri Mulyani mengatakan dalam hal ini negara berkembang lah yang paling merasakan tantangan rumit dalam mengumpulkan penerimaan pajak karena lemahnya kapasitas institusi (kompetensi teknis dan profesionalitas) dan ancaman korupsi. Padahal kebutuhan pembangunan di negara tersebut sangat besar.