Luhut Sayangkan Pembangunan Kelautan RI Masih Terlambat

Luhut Sayangkan Pembangunan Kelautan RI Masih Terlambat

Anisa Indraini - detikFinance
Selasa, 19 Sep 2023 14:25 WIB
Luhut Binsar Pandjaitan (Kadek-detikcom)
Foto: Luhut Binsar Pandjaitan (Kadek-detikcom)
Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyayangkan pembangunan di sektor kelautan Indonesia masih terlambat. Hal itu membuat banyak potensi sumber daya maritim yang belum dioptimalkan.

"Kita sayangkan selama 2 dasawarsa pembangunan di kelautan ini kita masih terlambat," kata Luhut dalam pembukaan Marine Spatial Planning and Service (MSPS) Expo 2023 di Pullman Jakarta Central Park, Selasa (19/9/2023).

Jika merujuk pada sejarah, Luhut menyebut karakter Indonesia sebagai bangsa maritim didahului oleh para pendahulu yang telah mendedikasikan diri berjuang melalui diplomasi politik selama lebih dari 25 tahun. Mulai dari Deklarasi Djuanda di tahun 1957 hingga United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS) tahun 1982.

Luhut menekankan bahwa estafet Deklarasi Djuanda dalam penataan ruang laut dan wilayah sama pentingnya dengan penataan ruang darat. Penataan ruang laut diperlukan dalam rangka mendorong Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia.

Dalam mewujudkan kedaulatan dan kejayaan maritim, perlu adanya rencana tata ruang wilayah nasional terintegrasi berwawasan nusantara. Dengan mengoptimalkan potensi sumber daya maritim, menjadi poros penting pelayaran dunia, jalur utama telekomunikasi nasional dan global, pusat blue carbon dan energi terbarukan dari laut menjadi aspek penting dalam mewujudkan kedaulatan dan kejayaan maritim Indonesia.

"Dengan modal yang dimiliki dan visi ke depan untuk menjadi Pusat Peradaban Maritim Dunia, sudah saatnya kita mengoptimalkan potensi sumber daya maritim bagi kemakmuran, keberlanjutan, dan kedaulatan. Indonesia juga harus mampu mewujudkan diri sebagai jalur dan poros penting pelayaran, telekomunikasi dan energi bagi dunia," tutur Luhut.

Langkah-langkah sistematis dalam penataan ruang laut yang tertuang dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional Terintegrasi maupun Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2025-2045 sebagai bekal utama dan sekaligus blueprint menuju Kedaulatan dan Kejayaan Maritim Indonesia.

Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim, Muhammad Firman Hidayat menyampaikan MSPS Expo 2023 diharapkan dapat menjadi momentum untuk menstimulasi dan menggalang gagasan, respons, serta dukungan yang dibutuhkan dalam mewujudkan pengelolaan ruang laut Indonesia yang lebih baik.

"Semoga kegiatan ini dapat menggali ide, gagasan, dan khazanah pemikiran yang dapat digunakan sebagai alternatif atau solusi implementatif dalam perumusan kebijakan pengelolaan ruang laut, termasuk integrasi tata ruang darat dan laut, merangkul dan memberdayakan stakeholder terkait dalam mempromosikan dan mengedukasi pihak luas terkait berbagai aktivitas dan kiprah yang telah berjalan dan berkembang di dunia maritim di Indonesia maupun global," harap Firman.

Simak juga Video: Buka KTT ASEAN-India, Jokowi Soroti Potensi Kerja Sama di Sektor Kelautan

[Gambas:Video 20detik]




(aid/rrd)


Hide Ads