Pasar Taman Puring di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan dikenal sebagai primadona tempat sepatu murah. Sayang, eksistensi pasar yang menjual barang dengan harga miring ini sekarang mulai redup ditinggal penjual hingga pengunjung.
Berdasarkan pantauan detikcom di lokasi, Kamis (21/9), pasar ini terdiri dari dua lantai. Lantai atas punya ukuran yang cukup kecil. Di sana terlihat seperti gudang yang hanya berisi barang-barang rongsok, sedangkan toko-toko lebih banyak berada di lantai dasar.
Memasuki kawasan pasar, tampak toko-toko di kawasan ini tertata dengan rapi. Sebagian besar toko menjual produk sepatu, namun ada juga beberapa toko yang menjual baju, tas, dan kacamata.
Hingga pukul 11.00 WIB kondisi pasar masih sepi pengunjung. Hanya ada beberapa orang yang lalu-lalang di sepanjang koridor pasar. Kondisi pasar sepi dan senyap. Hanya ada sedikit interaksi di pasar ini dan sebagian besar hanya interaksi antar-penjual.
Bahkan berbeda dengan pasar pada umumnya di mana para penjual menawarkan barang dagangannya saat pengunjung melintas. Di sini terlihat para pedagang hanya duduk di toko-nya masing-masing dan hanya fokus pada handphone.
Tidak hanya sepi pengunjung, kawasan pasar ini juga sepi penjual. Hal ini terlihat dari banyaknya toko yang ditutup. Di setiap koridor pasar, detikcom selalu menemui toko tutup. Tak hanya satu dua, sekitar belasan toko yang tutup di Pasar Taman Puring. Bahkan di beberapa koridor terlihat lebih banyak toko yang tutup daripada yang buka.
Berdasarkan keterangan seorang penjual sepatu, Hendra (43), sekitar 50% toko yang ada di pasar ini memang sudah tutup. Sedangkan sisanya memang buka siang. Kondisi ini menunjukkan bagaimana Pasar Taman Puring mulai kehilangan pesonanya dan mulai ditinggal.
"Untuk toko yang buka antara 50-50 lah. Dari sekian banyak kios-kios di sini 50-50, selebihnya ada yang buka siang ada yang memang tutup (tidak jualan)," ungkapnya kepada detikcom.
Sementara itu, pedagang lain bernama Amar (40) mengatakan jumlah toko yang sudah tutup di kawasan ini kurang dari seperempat atau 25%. Sedangkan sisanya belum buka atau hanya dijadikan gudang.
"Ada yang (buka) siang ada yang buat gudang doang. Toko yang tutup ya ada sih, tapi sebagian aja nggak semuanya. Seperempat (jumlah toko yang tutup) nggak ada," kata Amar.
Pedagang Pasar Taman Puring kalah dengan online. Cek halaman berikutnya.
(ara/ara)