Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kemendag Suhanto menyampaikan, Rakornis ini merupakan Rapat Koordinasi yang pertama kali dilaksanakan pasca-pandemi Covid-19. Kegiatan ini juga sebagai sarana konsolidasi Perwadag di Luar Negeri dalam rangka peningkatan kinerja ekspor sebagai respons terhadap perkembangan kinerja perdagangan luar negeri Indonesia.
"Saat ini ekspor Indonesia mengalami penurunan walaupun masih tetap surplus. Namun, Kemendag sebagai ujung tombak peningkatan ekspor nonmigas, mengantisipasi lebih dini sehingga mengumpulkan Perwadag di Luar Negeri untuk meningkatkan kinerja ekspor. Melalui Rakornis ini, diharapkan dapat dihasilkan output yang bermanfaat untuk meningkatkan ekspor," pungkas Suhanto.
Pada Rakornis ini dilaksanakan sesi panel diskusi yang membahas antara lain kinerja perdagangan luar negeri dan langkah-langkah yang akan diambil untuk meningkatkan kinerja ekspor, makroekonomi dan prediksi perdagangan, target ekspor serta target perjanjian Perwadag, isu-isu strategis perdagangan, serta fungsi pengawasan Inspektorat Jenderal (Itjen) terhadap Perwadag dan Pembinaan Perwadag Berbasis Manajemen Risiko.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun para narasumber yang dihadirkan yaitu Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi, Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Djatmiko Bris Witjaksono, Inspektur Jenderal Kemendag Frida Adiati, serta Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri yang diwakili oleh Sekretaris Ditjen Perdagangan Luar Negeri Mardyana Listyowati.
Rakornis diikuti sekitar 56 Perwakilan Perdagangan di Luar Negeri yang terdiri atas Duta Besar WTO, Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei, Atase/Konsul/Kabid Perdagangan, serta Kepala dan Wakil Kepala Indonesia Trade Promotion Center (ITPC).
Simak Video "Video Menko Zulhas: Kopdes Dibentuk untuk Meminimalisir Tengkulak dan Rentenir"
[Gambas:Video 20detik]
(prf/ega)