Reseller (pengecer) adalah pebisnis yang membeli barang dan menyetoknya untuk dijual kembali. Menjadi reseller bisa jadi cara untuk menghasilkan uang tambahan dan juga bisa menjadi pekerjaan utama.
Apa yang dimaksud dengan reseller? Simak cara kerja, contoh, hingga langkah awal menjadi reseller di bawah ini.
Pengertian Reseller
Dikutip dari ebook bertajuk 8 Kunci Pengusaha Sukses karya Koko Baskoro, reseller adalah pihak yang menjual kembali produk orang lain atau supplier (pemasok) kepada konsumen pada pasarnya sendiri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam hal ini, pendapatan reseller berasal dari komisi yang telah ditentukan sendiri ataupun dari supplier. Biasanya, reseller akan diberi harga khusus dari seller agar reseller bisa mendapatkan keuntungan dengan menawarkan harga yang standar di pasaran.
Sejatinya, reseller juga akan sangat membantu seller, pemasok, pemilik, ataupun produsen dalam proses pemasaran produknya. Oleh sebab itu, reseller juga bisa disebut sebagai partner penjualan yang tidak memproduksi barang.
Aktivitas reseller yaitu mencari produk untuk dijual kembali. Barang tersebut akan dijual secara online ataupun offline kepada pengguna/konsumen.
Marketplace online memungkinkan reseller untuk memposting produk dan memasarkannya ke konsumen atau pihak yang berkepentingan. Di marketplace, reseller juga bisa memiliki etalase toko sendiri, untuk menjual kembali barang-barang yang mereka punya.
Contoh Reseller
Berikut merupakan beberapa contoh reseller yang banyak ditemukan:
- Reseller produk make-up
- Reseller pakaian
- Reseller alat dan perlengkapan rumah tangga
- Reseller makanan
- Reseller sepatu dan sandal
- Reseller aksesoris
- Reseller buku
- Reseller furniture
- Reseller jam tangan
- Reseller aksesoris
- Reseller alat elektronik
- Reseller obat herbal
- Dan masih banyak lagi
Cara Menjadi Reseller
Dilansir dari laman Indeed, berikut adalah beberapa langkah-langkah memulai menjadi reseller:
1. Temukan Sumber Stok Produk
Untuk memulai menjadi reseller, kita perlu temukan stok produk yang bisa kita jual kembali. Kamu bisa mencari produk yang sudah kamu miliki atau bersumber dari teman, kolega, atau keluarga.
Apabila kamu ingin memiliki akses ke barang massal dengan harga murah, kamu bisa pertimbangkan untuk menjualnya kembali.
Jangan lupa untuk memutuskan barang apa yang ingin kamu jual kembali. Misalnya pakaian, barang antik, perlengkapan rumah, peralatan, atau lainnya.
2. Identifikasi Saluran Penjualan
Setelah kamu memilih stok, langkah selanjutnya yaitu menemukan cara untuk menjangkau audience atau target konsumen. Salah satu cara termudah untuk memulai yaitu lewat pasar online atau e-commerce.
Online marketplace berbentuk situs web yang biasanya memiliki fitur siap pakai untuk membantu seseorang menampilkan dan mempromosikan produk jualannya.
Bahkan, mereka juga menyediakan sistem pembayaran terintegrasi yang bisa membantu memastikan semua pembayaran dicatat dengan aman dan akurat.
3. Daftarkan Bisnis
Kamu bisa mendaftarkan usaha kamu untuk mendapatkan izin usaha. Untuk mendaftar, biasanya kamu perlu menunjukkan di mana bisnis tersebut beroperasi atau didirikan.
Mendaftarkan bisnis ini akan membantu melindungi kamu dari penipuan dan mendorong pelanggan agar menganggap bisnis yang kamu jalankan sah.
Hal ini juga dapat membantu kamu mempersiapkan diri, untuk mendapatkan lisensi penjualan kembali.
4. Dapatkan Lisensi Penjualan
Lisensi penjualan (resale license) adalah izin dari tempat kamu tinggal untuk menjual barang tanpa membayar pajak penjualan atas barang yang dibelinya untuk dijual. Beberapa pasar online juga menangani hal ini untuk reseller.
Nah, itu tadi pengertian reseller hingga cara untuk memulainya. Apakah setelah baca artikel ini, detikers tertarik untuk menjadi reseller?
(khq/inf)