Harga Beras di Penggilingan Tinggi
Menurut Mansuri, belum kunjung turunnya harga beras karena harga di penggilingan dan pengepul masih tinggi. Apalagi menurutnya saat ini pasokan terbatas, bahkan pedagang sampai memperebutkan pasokan di penggilingan.
"Kenapa belum nggak turun-turun? Pertama, karena memang barangnya medium dan premium nggak banyak barangnya, bisa turun, tetapi nggak bisa buru-buru. Karena ini sedang proses," ungkapnya.
"Di penggilingan saja sudah berebut, misalnya di satu daerah pengepul itu pedagang daerah lain juga cari ke daerah lain, situasinya sudah sampai yang paling mahal dia yang dapat," lanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia memprediksi, harga beras tetap tinggi sampai Oktober 2023. Kemudian, akan mengalami penurunan tetapi tidak bisa sampai harga eceran tertinggi (HET). "Menurut hitung-hitungan kami, sampai Oktober stabil tinggi, naik turunlah," pungkasnya.
Sebagai informasi, harga beras secara rata-rata nasional belum turun. Hari ini harga beras jenis medium masih di level Rp 13.000 per kilogram (kg).
Berdasarkan data Panel Harga Pangan milik Badan Pangan Nasional, Senin (26/9/2023) sekitar pukul 11.45 WIB, rata- rata harga beras naik 0,15% menjadi Rp 13.150 per kg. Angka ini naik dari Senin pekan lalu Rp 12.930/kg.
Harga beras jenis premium juga masih terus mengalami kenaikan hampir Rp 15.000/kg. Siang ini harga beras premium di angka Rp 14.760/kg naik dari harga pekan lalu Rp 14.570/kg.
Sementara catatan harga beras medium (IR III 64) di Pasar Induk Beras Cipinang, berangsur mengalami penurunan. Seperti hari ini beras medium di pasar induk itu Rp 11.657/kg, turun cukup jauh dari harga pekan lalu Rp 12.280/kg. Kemudian berdasarkan data Informasi Pangan Jakarta, harga beras medium telah turun Rp 225 menjadi Rp 11.932/kg.
(ada/ara)