Miris! Begini Nasib Pedagang di PGC Cililitan yang Kini Sepi

Retno Ayuningrum - detikFinance
Selasa, 03 Okt 2023 18:30 WIB
Toko di PGC Cililitan - Foto: detikcom/Retno Ayuningrum
Jakarta -

Sejumlah toko di Pusat Grosir Cililitan (PGC), Jakarta Timur banyak yang tutup. Diketahui banyaknya toko tutup karena tak sanggup membayar sewa.

Pantauan detikcom di lokasi, Rabu (3/10/2023), kondisi ini dimulai dari lantai dasar di mana sekitar lima belas gerai terlihat tutup. Semakin sepi ketika naik ke lantai satu, hanya beberapa toko pakaian yang masih buka. Akibatnya, lantai dua terlihat lebih gelap dibandingkan lantai pertama.

Di beberapa toko yang sudah tutup tertempel stiker PGC Namun, ada juga beberapa toko yang tutup tidak tertempel stiker. Stiker tersebut tanda kepemilikan gerai tersebut. Jika tertempel stiker, gerai tersebut milik PGC.

Misalnya, salah satu toko di lantai dua tertempel stiker di salah satu sudut tokonya. Stiker tersebut berisi informasi terkait lantai, nomor unit toko serta tanggal penutupan.

detikcom mendatangi salah satu toko pakaian batik yang masih buka di antara yang tutup. Ria, salah satu pedagang yang sudah berjualan sekitar 15 tahun, mengatakan tutup toko tersebut rata-rata karena memang sudah tak sanggup membayar.

"Beberapa ada yang lagi liburan, tapi kebanyakan yang sepi. Omsetnya turun, apalagi sejak COVID-19. Banyak yang tutup, sepi," katanya kepada detikcom, Rabu (3/10/2023).

Hal serupa juga dikatakan oleh Dela. Dia mengatakan tutupnya toko-toko di sekitarnya dikarenakan sepi pengunjung hingga tak sanggup membayar sewa.

"Sepi, nggak bisa bayar karena mahal kan tunggakannya. Ini kan disegel, kalau mau buka segel ya harus bayar," katanya.

Dela mengatakan semenjak pandemi, omzetnya menurun. Untuk saat ini, dagangannya laku sekali saja dia sudah bersyukur.

"Ya beda, sejak COVID-19. Kalau nggak COVID-19 baju bisa laku empat lima lumayan, satu aja sekarang susah," ujar dia.

Lain halnya di lantai dua yang mana untuk gerai servis handphone. Di lantai dua masih banyak toko yang buka sehingga penerangannya pun tidak segelap di lantai 1.

Salah satu pedagang bernama Bima mengaku omset per hari hanya Rp 100.000 khusus untuk servis saja jika sepi pembeli. Sebulan Bima bisa meraup sekitar Rp 5 juta.

"Biasanya kalau sepi bisa Rp 100.000. Ya, sebulan bisa Rp 5 jutaan lah," katanya.

Meski masih ramai, toko di lantai dua juga ada sekitar 10 toko yang tutup. Menurut Bima, penutupan tersebut juga karena sepinya pengunjung.

Sama halnya dengan lantai 2, di lantai 3 juga terdapat toko yang tutup. Meski begitu, lantai yang mayoritas tokonya khusus servis laptop tersebut masih lebih banyak toko yang buka dibandingkan yang tutup.




(kil/kil)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork