Jokowi Ungkap 96 Negara Jadi Pasien IMF: Dunia Sedang Tidak Baik!

Aulia Damayanti - detikFinance
Sabtu, 07 Okt 2023 17:15 WIB
Foto: Presiden Jokowi (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkap keadaan dunia tidak sedang baik-baik saja. Pasalnya, sejumlah negara saat ini sudah menjadi pasien International Monetary Fund (IMF).

Jokowi menyebut jumlahnya saat ini mencapai 96 negara. Hal ini diungkapkan Jokowi di acara konsolidasi relawan Alap-alap Jokowi di Sentul International Convention Center (SICC), Sabtu (7/10/2023).

"Saya harus ngomong apa adanya bahwa dunia sekarang ini sedang tidak baik-baik saja. Tetapi kita alhamdulillah masih normal negara kita Indonesia. Perlu saya sampaikan, sekarang ini sudah 96 negara dari kira-kira 260-an lebih negara, 96 negara sudah masuk jadi pasiennya IMF," katanya.

Jokowi mengatakan, pada krisis tahun 1997-1998, Indonesia pernah menjadi pasien IMF. Namun, saat ini kondisi itu sudah berbalik baik dan sehat.

"Kaya kita tahun 97-98. Pernah kita menjadi pasiennya IMF. Dan ini patut kita syukuri sekarang kita alhamdulillah masih sehat-sehat saja dan tidak menjadi pasiennya IMF. Berkat kerja keras kita semuanya," terang Jokowi.

Jokowi mengatakan, banyaknya negara yang menjadi pasien IMF, disebabkan karena dampak COVID-19. Pandemi COVID-19 sendiri memang tidak hanya menyerang kesehatan masyarakat, tetapi berdampak juga kepada laju ekonomi negara.

"Karena setelah COVID-19 masuk mengenai hampir semua negara di dunia, semua negara kena semuanya ada yang bisa kembali normal, baik itu kesehatan maupun ekonominya, dan salah satunya adalah Indonesia," ucapnya.

Jokowi mengatakan Indonesia menjadi salah satu yang terbaik ekonominya pertumbuhannya setelah COVID-19 menerpa. Ia menuturkan kondisi baik itu berkat kerja sama semua pihak.

"Ini yang patut kita syukuri karena kerja keras kita semuanya-semuanya dari lapisan paling bahwa sampe atas, saya tau karena meskipun covid saat itu saya tetap muter ke seluruh tanah air memastikan vaksinasi sudah dilaksanakan," tutupnya.




(ada/fdl)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork