Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat anjlok hingga 9% pada pembukaan perdagangan pagi ini. Bahkan, Bursa Efek Indonesia (BEI) juga sempat melakukan trading halt atau penghentian sementara perdagangan pasar.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, kondisi tersebut menjadi salah satu bukti bahwa dunia sedang tidak baik-baik saja. Dalam hal ini indikator pasar keuangan masih berfluktuasi.
"Dunia sedang tidak baik-baik saja. Kita lihat indikator pasar keuangan masih berfluktuasi. IHSG masih negatif, tadi pagi negatif namun sudah berada pada trend positif," kata Airlangga dalam acara Sarasehan Ekonomi di Menara Mandiri, Jakarta Selatan, Selasa (8/4/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, nilai tukar rupiah terhadap dola juga masih terus berfluktuasi. Adapun pagi ini, nilai tukar dolar AS terhadap Rupiah masih betah bergerak pada level Rp 16.800-an.
"Nilai tukar rupiah juga relatif terjaga. Walaupun ada kelemahan, tetapi kalau kita bandingkan negara lain seperti Jepang, kelemahannya itu sampai 50%, demikian pula beberapa negara lain. Bahkan Amerika menuding beberapa negara sebagai currency manipulator, dijadikan alasan untuk hambatan non-tarif," ujarnya.
Airlangga juga melihat, kondisi yield treasury, cadangan devisa, hingga obligasi Indonesia yang terpantau masih relatif bagus. Namun tak bisa dipungkiri, pengumuman tarif resiprokal Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendatangkan ketidakpastian ekonomi atau uncertanty economic melonjak tajam, ikut mengerek probabilitas resesi global.
"Namun Indonesia masih relatif rendah di 5%, kemudian trade policy uncertainty-nya juga tinggi. Sehingga kita masuk dalam kebijakan yang uncertain, terjadi gejolak pasar uang seluruh dunia, pelemahan mata uang di emerging market, kemudian juga retaliasi tarif oleh China, kemudian rantai pasok global juga terganggu," ujarnya.
Sebagai informasi, dikutip dari data RTI, Selasa (8/4/2025) IHSG dibuka pada posisi 5.914,28. Lalu nilainya langsung anjlok 598,56 poin atau 9,19% ke posisi 5.912,06.
Volume transaksi tercatat 1,59 miliar dengan turnover Rp 1,92 triliun. Frekuensi transaksi tercatat 64.620 kali. Ada 9 saham yang menguat dan 552 saham yang melemah, serta 65 saham stagnan.
Lihat juga Video: IHSG Hari Ini Ditutup di Level 5.996, Ambruk 7,9%