.webp)
PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mengadakan Acara Ngopi Bareng UMKM Bumi Lancang Kuning dalam kegiatan Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) bersama 500 ibu-ibu Nasabah Mekaar dan 100 Account Officer (AO). Dalam kegiatan ini, PNM menggandeng Komisi VI DPR RI untuk melakukan dialog interaktif di Gedung PKM Universitas Riau, Pekanbaru.
Anggota Komisi VI DPR RI, Jon Erizal mengatakan PNM sudah melakukan pendampingan kepada nasabah PNM untuk peningkatan usaha.
"Ibu-ibu Mekaar inilah pahlawan sesungguhnya, mereka telah mampu menjadi pahlawan bagi keluarganya dan pahlawan ekonomi bagi pertumbuhan ekonomi lokal dan nasional," ujar Jon dalam keterangan tertulis, Minggu (8/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, PNM telah bekerja untuk pemberdayaan nasabah melalui pembiayaan dan pendampingan. Ia juga menyebutkan kedua hal itu merupakan dua sisi mata uang yang tidak boleh dipisahkan satu sama lain dalam pemberdayaan nasabah Mekaar.
Kegiatan pelatihan ini adalah salah satu bentuk pemberdayaan yang diberikan kepada para nasabah. Tercatat hingga pertengahan September 2023, PNM sudah mengadakan 8.144 pelatihan Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU).
Pelatihan yang bertajuk peningkatan mitra binaan pelaku UMKM ini banyak membahas tentang literasi keuangan dan esensi pemberdayaan serta pinjaman. Hal ini bermaksud agar nasabah terus berinovasi dan berhasil naik kelas.
Mengingat profil nasabah berasal dari kelas prasejahtera, PNM melakukan pendekatan yang sederhana dalam pelatihannya. Mulai dari pemahaman akan cara pembukuan usaha yang baik dan benar hingga cara memasarkan produk. Cara itu menjadi formula yang tepat guna, sehingga PNM bisa menjaga relasinya dengan 14,7 juta nasabah aktif di seluruh Indonesia.
"Penggabungan BRI Pegadaian PNM menjadi Holding UMI memberikan kesempatan kepada nasabah PNM Mekaar untuk meluaskan pasar dan juga membuka peluang kolaborasi usaha nasabah ibu PNM Mekaar," ucapnya.
Di sisi lain, Direktur Utama PNM Arief Mulyadi menyampaikan Sinergi Holding Ultra Mikro juga menjadi alat yang menguatkan para pelaku usaha ultra mikro di Indonesia.
"Seperti terbukanya para nasabah kepada akses yang lebih besar. Hal ini selaras dengan PNM yang terus melakukan komitmennya dalam memberikan tiga modal utama, yakni modal finansial, sosial, dan intelektual," jelasnya.
Kemudian, Arief menegaskan ibu-ibu Mekaar adalah pahlawan sesungguhnya, sebagai pahlawan ekonomi keluarga dan pahlawan bagi sesama.
Lebih lanjut, ia mengatakan pendampingan yang dilakukan oleh PNM juga menyokong tiga pilar utama Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), yaitu pilar ekonomi, sosial, dan lingkungan.
"Ibu-ibu sekalian ini adalah pahlawan dalam menguatkan ekonomi berbasis kerakyatan. Kepedulian ibu-ibu dari usaha kecil mampu memajukan ekonomi nasional," pungkasnya.
(akn/ega)
