.webp)
Amerika Serikat (AS) dikabarkan mengirim satu kapal induk ke Laut Mediterania Timur untuk mendukung Israel yang saat ini sedang bertempur melawan gerakan perlawanan nasionalis Palestina, Hamas. Kapal induk tersebut bernama USS Gerald R Ford, harganya disebut mencapai US$ 13,3 miliar atau setara Rp 207 triliun (kurs Rp 15.600).
Dilansir dari Associated Press, Menteri Pertahanan Lloyd Austin, dikabarkan memerintahkan kapal induk USS Gerald R Ford untuk membantu Israel memerangi Hamas. Bertenaga nuklir, kapal induk tersebut dikabarkan sedang berlayar menuju perairan membantu Mediterania Timur.
Dikutip dari sejumlah sumber yakni Commander, Naval Air Force Atlantic (Airlant) serta Congressional Research Service, USS Gerald R Ford adalah kapal induk terbaru dan tercanggih milik Angkatan Laut AS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kapal tersebut berkapasitas sekitar 5.000 pelaut dan memiliki sejumlah dek tempur untuk 90 pesawat, dan memiliki panjang 333 meter dengan tinggi 76 meter.
"CVN-78 (Gerald R. Ford) dibeli pada tahun anggaran 2008. Biaya akhir pengadaan kapal sekitar US$ 13,3 miliar tahun itu. Kapal ditugaskan ke layanan 22 Juli 2017. Beroperasi pada awal Desember 2021," tulis Congressional Research Service.
Sementara dikutip dari Business Insider, USS Gerald R Ford disebut sebagai salah satu dengan ongkos operasional termahal milik AS. Untuk membersihkan tangki toiletnya saja memerlukan biaya US$ 400.000 atau Rp 6,2 miliar.
"Lebih dari 55 ribu pekerja dengan waktu 49 juta jam diperlukan untuk membangun kapal ini," beber Project Manager Future Carrier Program, Tal Malvel, dikutip dari Business Insider.
Adapun dikutip dari situs Commander, Naval Air Force Atlantic (Airlant), USS Gerald R. Ford (CVN 78) adalah kapal induk pertama di kelasnya. Kapal tersebut dirancang dalam lebih dari 40 tahun. Meski tampak mirip dengan kapal induk kelas Nimitz, ada sejumlah fitur yang membuat USS Gerald Ford unik.
Dengang tenaga pembangkit listrik tenaga nuklir, kapal itu mampu menghasilkan tenaga tiga kali lipat. Sistem peluncuran pesawat di USS Gerald Ford juga bertenaga elektromagnetik (EMALS). EMALS menjadi pengganti sistem katapel uap yang biasa digunakan untuk meluncurkan pesawat berawak maupun tidak berawak.
(das/das)
