Stok Beras Cukup, tapi Harga Gula Naik, Apa Solusi Pemerintah?

Stok Beras Cukup, tapi Harga Gula Naik, Apa Solusi Pemerintah?

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Senin, 09 Okt 2023 21:29 WIB
Pekerja melakukan bongkar muat gula kristal putih impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Sabtu (1/4/2023). Holding Pangan ID Food mendatangkan Gula Kristal Putih (GKP) impor tahap pertama sebanyak 107.900 ton untuk menjaga ketersediaan dan stabilisasi harga gula serta memenuhi kebutuhan saat Ramadhan dan Lebaran sesuai penugasan dari Badan Pangan Nasional. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/tom.
Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Jakarta -

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyampaikan kondisi harga gula dan beras, usai rapat tentang pangan di Istana Presiden, Jakarta, Senin (9/10/2023).

Pria yang akrab disapa Zulhas itu menjelaskan kenaikan harga gula dipicu realisasi impor untuk kebutuhan industri yang baru 30%.

"Harga gula ditentukan Bapanas lebih rendah daripada mereka beli. Kan Rp 12.500, belinya Rp 13.000. Maka dia tadi langsung impor tapi nunggu, barangkali harganya bisa turun. Kalau belum turun maka harus impor. Jalan keluarnya gimana? Jalan keluarnya akan dipelajari Bapanas untuk disesuaikan. Satu dua hari akan ada penyesuaian-penyesuaian," jelasnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara untuk stok beras, menurutnya Zulhas, dalam kondisi cukup. Oleh karena itu Zulhas mengimbau kepada masyarakat untuk tak khawatir.

Di sisi lain, pemerintah juga berpeluang mengimpor beras apabila dibutuhkan.

ADVERTISEMENT

"Beras lebih dari cukup stok banyak jadi jangan khawatir. Stok cukup dari pusat provinsi dan kabupaten. Jadi digelontorkan," katanya.

"Yang jauh-jauh belum turun, tapi nggak naik lagi. Gitu. Tadi diputuskan kalau diperlukan ada, kita bisa beli lagi beras itu walaupun itu belum tentu dibawa kemari. Kita beli, pada waktu diperlukan baru diimpor," sambungnya.

(shc/hns)

Hide Ads