Pelindo Terminal Peti Kemas Tunjuk 48 Safety Champion, Ini Tujuannya

Pelindo Terminal Peti Kemas Tunjuk 48 Safety Champion, Ini Tujuannya

Erika Dyah Fitriani - detikFinance
Selasa, 10 Okt 2023 20:38 WIB
Pelindo Peti Kemas
Foto: dok. Pelindo Peti Kemas
Jakarta -

PT Pelindo Terminal Petikemas menunjuk 48 orang pekerja operasional dari seluruh terminal peti kemas sebagai 'safety champion'. Para pekerja terpilih ini bertugas mendukung implementasi 'safety' culture di lingkungan SPTP Group untuk mewujudkan operasional terminal peti kemas yang aman dan lebih efektif.

Direktur Pengelola PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Putut Sri Muljanto mengungkapkan 'safety' merupakan hal penting dalam kegiatan operasional pelabuhan. Untuk itu, pihaknya terus menggaungkan komitmen untuk menjadikan 'safety' sebagai budaya perusahaan.

Adapun budaya ini diterapkan di terminal peti kemas maupun untuk non peti kemas. Menurutnya, 'safety culture' menjadi pengingat akan adanya risiko kecelakaan yang cukup tinggi dalam kegiatan operasional pelabuhan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Perlu adanya kepedulian dari seluruh pekerja, karena 'safety' berangkat dari masing-masing individu untuk menjalankan kegiatan dengan benar dan aman," kata Putut dalam keterangan tertulis, Selasa (10/10/2023).

Dalam pembukaan acara Safety Transformation SPTP 2023 di Bogor, Putut mengatakan perbaikan operasional terminal juga dibutuhkan untuk mendukung terminal yang mengedepankan aspek 'safety'.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, operasional terstandar dan sesuai dengan kaidah yang berlaku di dunia kepelabuhanan internasional perlu ditekankan. Termasuk juga kepedulian terhadap perawatan peralatan dan fasilitas yang ada di dalam terminal.

Sementara itu, Direktur Utama PT Pelindo Terminal Petikemas M. Adji mengungkapkan 'safety culture' membutuhkan komitmen yang kuat dari pucuk pimpinan perusahaan. Ia mengatakan pimpinan perusahaan harus memiliki 'roadmap' dan menjadi teladan dalam penerapan 'safety' di lingkungan SPTP Group.

"Safety ini merupakan bagian dari roadmap transformasi SPTP, karena di dalamnya ada kegiatan untuk mengubah perilaku pekerja. Di mana hal itu membutuhkan komitmen dan contoh dari pimpinan perusahaan," ujar Adji.

"Dalam penerapan di lapangan kami menyiapkan 48 safety champion yang diharapkan dapat mempengaruhi semua pihak yang berkegiatan di dalam area terminal untuk mengedepankan keselamatan dan kesehatan kerja," tambahnya.

Adji menjabarkan ada 3 hal yang menjadi 'quick win' dalam penerapan 'safety'. Ketiga hal tersebut antara lain induksi keselamatan (safety induction), sterilisasi terminal peti kemas, dan pemenuhan kebutuhan minimum dalam menunjang 'safety' di terminal peti kemas.

Ia menyebut 90% kecelakaan kerja di area terminal peti kemas disebabkan perilaku tidak aman dari pekerja, sedangkan 10%-nya disebabkan kondisi tidak aman. Untuk itu, PT Pelindo Terminal Petikemas fokus mengubah perilaku pekerja yang berorientasi pada 'safety' saat bekerja.

Lebih lanjut, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas I Sorong Jece Julita Piris menyebut implementasi 'safety' di TPK Sorong saat ini sudah semakin baik. Menurutnya, para pekerja khususnya tenaga kerja bongkar muat di TPK Sorong sudah semakin memahami pentingnya keselamatan dalam bekerja di area terminal.

Ia menilai ketegasan pengelola terminal diperlukan untuk menjadikan 'safety' sebagai budaya dalam bekerja.

"Pelindo di TPK Sorong saat ini sudah tegas terhadap para pekerja yang berkegiatan di dalam terminal. Mereka juga diberikan pengetahuan atau sosialisasi terkait 'safety' termasuk juga penggunaan alat pelindung diri dalam melaksanakan pekerjaan di dalam terminal peti kemas," pungkasnya.




(prf/ega)

Hide Ads