.webp)
Holding BUMN Pangan PT RNI (Persero) atau ID FOOD dan PTPN mendapat kuota impor gula konsumsi sebanyak 500 ribu ton. Dari kuota tersebut, impor yang sudah terealisasi sebanyak 107 ribu ton.
Direktur Utama RNI Frans Marganda Tambunan mengatakan untuk impor selanjutnya menunggu keputusan rapat koordinasi terbatas.
"Nah tahun ini kami bersama PTPN mendapat penugasan stabilisasi totalnya 500 ribu setara gula kristal putih, jadi kalau setara GKP kurang lebih 90%-nya. Yang sudah kami laksanakan kurang lebih 107 ribu realisasinya, jadi sisanya akan kita kerjakan menunggu keputusan rakortas pemerintah untuk bisa kita impor di tahun ini," terangnya di Kementerian BUMN Jakarta, Selasa (10/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, urusan impor ini bukan tanpa tantangan. Hal ini mengingat banyak negara telah menerapkan kebijakan larangan ekspor.
"Tantangannya adalah tidak seperti dulu pada saat kita mau impor itu kan negara pemasoknya tersedia. Seperti kita tahu India memutuskan tidak mengekspor gula sampai semester I tahun depan, Thailand juga sama biasanya tidak banyak kuantitasnya. Jadi yang memungkinkan challenge kita tahun ini untuk penyediaan itu adalah mungkin dari Brasil," jelasnya.
Ia pun berharap keputusan mengenai stabilisasi harga gula ini bisa diambil secepatnya. Sebab, musim giling sebentar lagi berakhir di mana harga gula akan merangkak naik.
"Setelah musim giling gula ini berakhir mungkin harga perlahan naik, dan terutama kita harus antisipasi buat persiapan HBKN (hari besar keagamaan nasional) puasa dan lebaran yang tahun depan datangnya lebih cepat di awal April," ujarnya.
(acd/hns)
