RI Mau Fokus Jadi Anggota OECD, Pemerintah Bakal Bentuk Komite Nasional

RI Mau Fokus Jadi Anggota OECD, Pemerintah Bakal Bentuk Komite Nasional

Anisa Indraini - detikFinance
Rabu, 11 Okt 2023 14:04 WIB
Sri Mulyani Paparkan Dinamika Ekonomi RI di Rapat Paripurna DPR
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati/Foto: Ari Saputra
Jakarta -

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menghadiri pertemuan Dewan Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) di Paris. Dalam kesempatan itu disampaikan kesiapan Indonesia dalam proses aksesi menjadi anggota OECD.

Sri Mulyani mengatakan pemerintah Indonesia akan membentuk Komite Nasional yang melibatkan sejumlah kementerian dan lembaga (K/L) terkait untuk fokus dalam melakukan identifikasi kebijakan dan peraturan yang diperlukan dalam memenuhi standar OECD.

"Indonesia menyadari bahwa proses aksesi menjadi anggota OECD akan membutuhkan waktu multi-years dalam memastikan bahwa Indonesia dapat memenuhi sejumlah standar kebijakan OECD bagi setiap calon anggota baru," kata Sri Mulyani dalam keterangan resmi, Rabu (11/10/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, Komite Nasional juga akan melakukan pengawasan atas proses persiapan, membangun kerja sama dengan pemangku kepentingan terkait, mengembangkan strategi komunikasi internal dan eksternal, serta sejumlah kegiatan lain yang dibutuhkan dalam menunjang proses keanggotaan Indonesia. Proses koordinasi domestik nantinya juga akan melibatkan pemangku kepentingan lainnya termasuk akademisi, NGO/CSO, maupun pihak swasta.

"Komitmen Indonesia untuk menjadi anggota OECD sejalan dengan mandat konstitusi yang mendorong peran aktif Indonesia dalam kerja sama internasional. Indonesia siap untuk bekerja sama dengan anggota OECD dan mitra internasional lainnya dalam memperkuat kerja sama multilateral," ucap Sri Mulyani.

ADVERTISEMENT

Dalam pertemuan OECD Council di Paris, Sri Mulyani memaparkan sejumlah capaian reformasi struktural di Indonesia pasca Krisis Ekonomi Asia Tahun 1997-1998 di antaranya peningkatan kualitas demokrasi, perbaikan akuntabilitas dan transparansi kebijakan, penguatan kebijakan anggaran, penguatan program perlindungan sosial bagi kelompok rentan, peningkatan kebijakan persaingan, penguatan independensi bank sentral, dan sejumlah program reformasi kebijakan lainnya.

Indonesia juga menyampaikan komitmen melanjutkan reformasi struktural dan transformasi dalam pengembangan kebijakan pembangunan ekonomi hijau yang sudah menjadi bagian dalam APBN beberapa tahun terakhir, termasuk kebijakan transisi energi melalui implementasi platform Energy Transition Mechanism (ETM).

"Pelaksanaan sejumlah reformasi struktural di Indonesia dalam lebih dari 20 tahun terakhir dan meningkatnya kerja sama Indonesia dengan OECD menjadi modalitas penting bagi keyakinan dan kesiapan Indonesia dalam menjalani rangkaian proses aksesi untuk menjadi anggota OECD," imbuhnya.

Keinginan Indonesia menjadi anggota OECD disebut mendapat sambutan baik dari seluruh anggota OECD. Jika keinginan tersebut diterima, Indonesia akan menjadi negara Asia ketiga setelah Jepang dan Korea, serta negara ASEAN pertama yang menjadi anggota OECD.

Intensi Indonesia menjadi anggota OECD telah dibahas dalam rangkaian pertemuan OECD Council pada September dan Oktober 2023, hingga berlanjut pada beberapa pertemuan berikutnya sampai Desember 2023 untuk memutuskan sikap terhadap minat Indonesia tersebut.

Apabila OECD Council memutuskan menerima intensi Indonesia, selanjutnya akan disusun program kerja dalam memulai tahapan menuju keanggotaan Indonesia.
Pertemuan OECD Council dipimpin oleh Sekretaris Jenderal OECD yang merangkap sebagai Ketua OECD Council, dan dihadiri oleh para Duta Besar Anggota OECD yang menjadi Wakil Tetap untuk OECD di Paris.

Manfaat RI jadi anggota OECD di halaman berikutnya.

Manfaat Indonesia Jadi Anggota OECD

Keanggotaan Indonesia di OECD diklaim akan mendorong reformasi ekonomi dan tata kelola nasional yang lebih baik, yang dapat menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Hal ini pada gilirannya dapat menciptakan lebih banyak lapangan kerja dan meningkatkan taraf hidup masyarakat Indonesia.

Diharapkan keanggotaan Indonesia di OECD juga dapat mendorong peningkatan reputasi dan stabilitas ekonomi Indonesia, sehingga dapat menarik investasi asing langsung (foreign direct investment/FDI). Hal ini dapat menciptakan lapangan kerja dan merangsang pembangunan ekonomi.

"Seiring dengan pertumbuhan ekonomi, terdapat potensi pendapatan yang lebih tinggi bagi penduduk Indonesia. Kondisi ekonomi yang membaik dapat menghasilkan upah yang lebih baik dan peningkatan kesejahteraan bagi individu dan keluarga," ucapnya.

Keanggotaan OECD juga disebut dapat memfasilitasi perjanjian perdagangan dan kemitraan, sehingga memberikan akses yang lebih baik bagi dunia usaha Indonesia ke pasar internasional, dalam meningkatkan ekspor produk industri nasional dan menciptakan peluang pertumbuhan bagi perusahaan dalam negeri.

"Ke semua hal di atas memerlukan komitmen dari pemerintah Indonesia untuk menerapkan prinsip-prinsip OECD, melaksanakan reformasi yang diperlukan, dan berpartisipasi aktif dalam inisiatif organisasi tersebut," tuturnya.

Keanggotaan Indonesia dalam OECD dinilai juga akan memberikan manfaat bagi OECD. Sejumlah negara anggota OECD disebut menyampaikan tawaran untuk membagi pengalaman dan transfer pengetahuan yang diharapkan dapat membantu Indonesia dalam tahapan aksesi menjadi anggota OECD.


Hide Ads