Pasar batu mulia terbesar di ASEAN, Jakarta Gems Center (JGC), kini sepi pembeli. Kondisi ini tentu membuat omzet para pedagang hancur lebur.
Salah seorang penjual cincin dan batu akik, Yono (60), mengatakan kawasan ini dulunya sangat lah populer dan tidak pernah kehabisan pengunjung. Bahkan pada puncaknya di 2015 lalu, area pasar sangatlah ramai hingga banyak penjual yang menjajakan batu akik di pinggir-pinggir jalan.
Akibatnya harga toko di JGC sempat melambung tinggi hingga lebih dari setengah miliar rupiah. Sayangnya kondisi ini tidak bertahan lama karena sejak 2015 lalu, tren batu akik malah mendadak terus menurun hingga saat ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dulu (2015) harga toko aja satu ruangan gini ada yang setengah miliar, Rp 700 juta, Rp 800 juta. Sekarang mah paling Rp 200 juta, ya Rp 150 juta lah," ungkap Yono kepada detikcom, Kamis (12/10/2023).
Padahal saat pasar ini masih sangat berjaya, ia mengaku dalam sehari bisa meraup omzet Rp 5-6 juta. Tak tanggung-tanggung, Yono yang telah berjualan batu sejak 1980-an itu pernah mengantongi Rp 80 juta dalam sehari.
"Saya pernah dapat uang komisi (jual batu) Rp 80 juta ada pernah seharian kerja. Namanya orang dagang kalau komisi bisa dapat, kalau lagi bagus ya bagus. Cuma nggak dapat setiap hari itu dapatnya (omzet jumbo). Paling sebulan sekali. Dulu memang ramai, dulu cari Rp 5-6 juta juga gampang," ungkapnya.
Yono merasa kondisi ini sangat berbeda jauh dengan yang dialaminya sekarang. Bahkan sehari-hari ia mengaku sering kali tidak dapat penglaris. Untuk omzet sendiri ia tidak bisa menakar sebab ia sudah sangat jarang menerima pembeli, padahal harga jual cincin dan batu akik sangat bervariatif.
"Ya relatif, ada yang seharga Rp 200 ribu, ada yang Rp 300 ribu, ada yang Rp 500 ribu, nggak pasti. Tergantung mau jual atau nggak, gitu aja. Misalkan saya butuh uang, pasti saya jual (cincin akik miliknya). Asal rugi pun pasti saya jual, karena ada kebutuhan," jelas Yono.
"Keadaan bisa memaksa seseorang, merubah seseorang, bisa jual murah atau mahal. Kalau abis dapat uang dia bisa bertahan dengan harga yang diinginkan, kalau nggak dia harus berkorban. Karena harga jual batu kan sesuai kesepakatan (antara penjual dengan pembeli)," tambahnya.
(fdl/fdl)