Impor Beras 1,5 Juta Ton Lagi Masuk RI Mulai Desember

Impor Beras 1,5 Juta Ton Lagi Masuk RI Mulai Desember

Aulia Damayanti - detikFinance
Kamis, 12 Okt 2023 17:54 WIB
Pekerja mengangkut beras di Gudang Bulog Pulo Brayan, Medan, Sumatera Utara, Selasa (16/5/2023). Perum Bulog wilayah Sumatera Utaramenerima beras impor sebanyak 29.000 ton dari Pemerintah Pusat yang akan disalurkan untuk bantuan sosial tahap kedua dan ketiga sebanyak 20.000 ton. ANTARA FOTO/Fransisco Carolio/rwa.
Ilustrasi/Foto: ANTARA FOTO/FransiscoCarollio
Jakarta -

Pemerintah telah memberikan penugasan kepada Perum Bulog untuk menambah impor beras sebanyak 1,5 juta ton tahun ini. Jumlah itu menambah penugasan impor sebelumnya sebanyak 2 juta ton.

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) menargetkan realisasi tambahan impor mulai masuk pada Desember 2023. Namun, menurutnya tidak serta merta masuk sebanyak 1,5 juta ton. Dia memprediksi hanya baru masuk sebanyak 500 ribu ton.

"Kita akan usahakan tahun ini dan kita usahakan sesegera mungkin. Saya nggak bisa jamin bulan apa namanya juga diusahakan. Kalau penugasan kita upayakan 500 ribu, kalau dapat bisa berdatangan bersamaan dengan yang sekarang. Tetapi kita batasi, kenapa saya bilang 500 ribu kedatangan maksimal pertengahan Desember," kata Buwas usai memantau bongkar muat beras impor di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (12/10/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Buwas menerangkan dengan tambahan impor 500 ribu ton di akhir tahun, dipastikan cadangan beras pemerintah (CBP) akan terkumpul 1,2 juta ton. Angka itu merupakan jumlah aman untuk CBP.

"Menurut saya, belum tentu kita bisa 1,5 juta paling diupayakan kita ambil paling rendah saja itu 500 ribu. Itu dibutuhkan tambahan yang tadi kurang lebih 700 ribu kalau dipakai sampai akhir tahun, 700 kalau ditambah 500 itu 1,2 juta kan. Aman," terang dia.

ADVERTISEMENT

Buwas juga menerangkan tambahan impor 1,5 juta ton kemungkinan sulit masuk semua di akhir tahun 2023. Karena berdasarkan pengalaman sebelumnya, realisasi impor di akhir tahun cukup sulit.

"Pengalaman tahun lalu, September, Oktober kuota impor 500 ribu. Ternyata tidak bisa karena kepontong bulan Desember karena cuaca tidak baik, terus natal tahun baru sudah banyak yang libur, kapal ada tetapi kaptennya tidak ada. Evaluasi dari itu saya hari ini membatasi maksimal pertengah Desember. Prediksi saya kalau kita dapat, (masuk) 500 ribu," pungkasnya.

Sebelumnya, Perum Bulog mengatakan saat ini pihaknya sudah mulai melakukan negosiasi kepada sejumlah negara, di antaranya Thailand, Vietnam, dan Pakistan.

"Sudah mulai negosiasi Thailand, Vietnam, dan Pakistan," kata Sekretaris Perusahaan Bulog Awaludin Iqbal, kepada detikcom, Selasa (10/10/2023).

Dalam proses negosiasi tersebut, Iqbal mengatakan ada banyak pertimbangan yang harus diperhitungkan Bulog sebelum teken kontrak. Pertimbangan itu di antaranya harga, kualitas, kuantitas, dan kesesuaian dengan stok yang ada di Gudang Perum Bulog.

"Kita kan mempertimbangkan stok yang kita kuasai, kita kan ada pertimbangan harga, pertimbangan kualitas, kuantitas, ada beberapa stok yang kita kuasai semua, ada pertimbangannya. Itu kan kuota impor," jelas dia.

(ada/eds)

Hide Ads