Buwas Minta Satgas Pangan Tangkap Oknum yang Sebut Beras Bulog Plastik

Buwas Minta Satgas Pangan Tangkap Oknum yang Sebut Beras Bulog Plastik

Aulia Damayanti - detikFinance
Jumat, 13 Okt 2023 17:33 WIB
Dirut Bulog Budi Waseso (Buwas)
Foto: Aulia Damayanti/detikcom
Jakarta -

Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso geram terhadap oknum yang sengaja memberikan informasi tidak benar atau hoaks terkait beras Bulog disebut beras plastik. Dia mengaku telah meminta Satgas Pangan atau Kepolisian segera menangkap pelaku penyebar hoaks itu.

"Kami juga bekerjasama dengan Satgas Pangan dari Kepolisian untuk meminta pengawasan dan penindakan terhadap pihak-pihak yang terbukti menyebarkan berita bohong (hoaks) mengenai beras sintetis ini agar pelaku segera ditangkap sehingga tidak membuat gaduh di situasi saat ini", Buwas dalam keterangannya, dikutip Jumat (13/10/2024).

Buwas mengatakan isu beras sintetis ini dihembuskan oleh pihak-pihak yang tidak senang di tengah upaya serius pemerintah melakukan stabilisasi pasokan dan harga beras dengan menggencarkan program bantuan pangan beras. Untuk itu Buwas meminta masyarakat lebih cermat dan jangan mudah terprovokasi dengan hoaks ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia memastikan beras impor dari negara asal yang masuk ke gudang Bulog itu sudah melalui beberapa kali proses pemeriksaan. Buwas menyebut sebelum dimuat ke kapal di negara asal terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan oleh Surveyor Independent kemudian setelah sampai di Indonesia dilakukan pemeriksaan lagi oleh Badan Karantina Indonesia.

"Jadi yang ada di gudang-gudang Bulog sudah sangat dipastikan aman semuanya", katanya.

ADVERTISEMENT

Kepala Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati Badan Karantina Indonesia M. Adnan juga menegaskan semua barang yang masuk ke Indonesia kami perlakukan sesuai prosedur yaitu pemeriksaan administrasi, kesehatan dan keamanan pangan termasuk impor beras yang dilaksanakan oleh Bulog.

"Semua kapal impor yang tiba termasuk impor beras ini harus diperiksa dulu oleh Badan Karantina Indonesia, setelah dinyatakan aman baru bisa dibongkar seperti kapal beras Vietnam yang kita saksikan sekarang ini", kata Adnan.

Sebelumnya, Buwas juga telah mengatakan bahwa oknum yang sengaja memberikan berita tidak benar terkait beras plastik itu harus dihukum, bukan hanya minta maaf kepada publik.

Dia mengatakan telah meminta kepada Satgas Pangan agar ada tindakan yang jera untuk oknum penyebar informasi tidak benar terkait beras Bulog.

"Bilamana ada berita gitu tolong diklarifikasi juga dengan Bulog. Jadi ini pelanggaran hukum kejahatan. Saya sudah sampaikan dengan Satgas Pangan dan Kepolisian, seperti ini jangan hanya minta maaf. Minta maaf selesai, tidak, harus ada tindak lanjut secara hukum jangan hal ini dibiarkan," tegasnya di Pelabuhan Tanjung Priok, Kamis (12/10/2023).

Menurutnya tidak masuk akal bahwa oknum pemberi berita hoaks mengatakan beras Bulog adalah beras plastik. Buwas menegaskan harga plastik lebih mahal dari beras.

"Beras sama plastik itu mahal plastik. Jadi nggak masuk akal. Nah, plastik itu lebih mahal. Bodoh aja orang kalau menyusupi plastik. Gitu loh. Jadi itu pemikiran yg salah. Kalo plastik dibikin beras, itu nilainya tinggi. Mahal. Sangat tidak mungkin," ungkapnya.

Buwas juga memastikan tidak ada yang namanya temuan beras plastik. Berdasarkan pengalamannya, dugaan beras plastik hanya sebuah kesalahpahaman.

"Tidak. Saya ingatkan waktu saya jadi Kabareskrim supaya teman-teman paham. Ada dulu beras plastik zamannya saya Kabareskrim. Ternyata itu bukan beras plastik, hasil pemeriksaan kita, penyidikan kita. Itu beras yang dibuat Dari singkong. Diproses dulu menjadi seperti mie, baru diproses jadi beras. Makanya mengkilap. Tapi bukan dari beras asli," ucapnya.

(ada/eds)

Hide Ads